Video Mesum Anak Kecil dengan Wanita Dewasa Jadi Viral, DPR: Itu Perilaku Bejat!

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi X DPR RI Reni Marlinawati, mengaku geram dengan beredarnya sebuah video adegan hubungan suami istri yang dilakukan anak kecil laki-laki dengan wanita dewasa, yang viral di media sosial.

"Itu perilaku bejat orang dewasa yang tidak bisa melindungi dan mendidik anak," kata Reni saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Kamis (4/1/2017).

Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di DPR RI ini mengatakan, aparat penegak hukum harus menerapkan hukuman yang menimbulkan efek jera.

"Sehingga masyarakat sadar sehingga prilaku gitu itu sangat berbahaya sangat bertentangan dengan UU, dan perlindungan anak," katanya.

Baca: Polda Metro Usut Video Porno Bocah SD dengan Wanita Dewasa yang Beredar di Medsos

Reni menambahkan, untuk wanita dewasa yang ada dalam video tersebut harus mendapatkan hukuman yang menimbulkan efek jera.

"Kalau hukumannya ringan sama saja kasus narkoba bukannya berkurang. Hukuman (harus) berat lah, ‎kan pasti orang itu juga menganggap itu hanya main-mainan saja kan, jadi ada shock therapy. Jadi ada dua hal sosialisasi harus masif dilakukan karena banyak masyarakat yang tidak paham," kata Reni.

Diberitakan sebelumnya, Polda Metro Jaya menyelidiki beredarnya video mesum yang melibatkan seorang anak kecil dengan wanita dewasa.

"Penyidik tengah bekerja menyelidiki video itu," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Kamis (4/1/2018).

Adegan dalam video itu tampak direkam secara profesional. Belum diketahui di mana adegan-adegan itu diambil.

Argo mengingatkan masyarakat agar jangan asal membuka situs-situs berkonten pornografi. Banyak pihak yang memanfaatkan situs-situs tersebut untuk melakukan tindak pidana.

"Situs begitu biasanya phising, berisi spam. Berbahaya," kata Argo.

Phising adalah suatu metode untuk melakukan penipuan dengan mengelabui target dengan maksud mencuri akun target. Istilah itu berasal dari bahasa Inggris “fishing” yang artinya “memancing” korban untuk terperangkap jebakannya. (*)