TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid menceritakan detil pinangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pemilihan gubernur Jawa Timur 2018.
Yenny akhirnya menolak pinangan itu.
Yenny yang merupakan putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid mengatakan pada 26 Desember lalu ia bertemu dengan Prabowo dan ditawari untuk maju dalam Pilgub jatim.
Baca: Edy Rahmayadi Ungkap Alasan Berani Hadiri Acara PKS
"Jadi beberap hari sebelum tahun baru memang pak Prabowo minta untuk bertemu kemudian saya datang ditemani oleh bapak mertua saya. Kemudian beliau menawarkan agar bisa ikut, menjadi calon Gerindra dan koalisi Gerindra dan menjadi Cagub Jatim," ujar Yenny di Wahid Institute, Jakarta Pusat, Kamis, (4/1/2018).
Yenny mengatakan pinangan tersebut kemudian ia konsultasikan kepada keluarga dan ulama, sesuai tradisi di Nahdatlul Ulama.
Lima orang ia ajak bicara, mereka yakni sang Ibu, mertua, serta tiga sesepuh NU.
"Saran mereka sama untuk menahan tidak ikut dal Pilgub Jatim,"katanya.
Baca: Kapolda Metro Janji Tangkap Buronan Bandar 1,3 Ton Ganja Pekan Depan
Menurut Yenny baik secara rasional maupun spiritual, akhirnya ia menolak pinangan Gerindra tersebut.
Para sesepuh dan keluarga justru meminta Yenny untuk menjaga agar warga NU tidak berkonflik dalam Pilkada Jatim.
"Kami ingin memastikan bahwa pilkada itu tidak kemudian menyebabkan konflik yang melebar di tengah-tengah masyarakat. ini tugas kami sebagai keluarga gusdur kami yakini tugas kami adalah menjaga persatuan terutama di kalangan masyarakat NU," katanya.
Yenny mengatakan pinangan gerindra tersebut bukan sesuatu yang mengejutkan.
Ia mengaku sudah tiga kali ditawari untuk maju dalam Pilgub Jatim.
"Termasuk juga di DKI, ada yang datang untuk maju di Pilgub,"katanya.