TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita 40 tas, sepatu hingga jam bermerek milik Bupati Kukar, Rita Widyasari (RIW).
Penyitaan ini terkait kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menjerat Rita dan Khairudin (KH), Komisaris PT Media Bangun Bersama.
"Tersangka RIW bersama KHR telah menerima dari sejumlah pihak baik dalam bentuk fee proyek, fee perizinan, dan fee pengadaan lelang APBD selama kurun waktu RIW menjabat sebagai bupati. Diduga mereka menguasai hasil tindak pidana korupsi dengan nilai Rp 436 miliar, ini masih bisa bertambah," terang Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif, Selasa (16/1/2018) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca: Kecup Mesra Bibir Suami Saat Liburan di Maladewa, Dewi Perssik Tuai Kritik Pedas dari Netter
Masih menurut Laode, Rita dan Khairudin diduga telah membelanjakan penerimaan hasil gratifikasi berupa kendaraan yang diatasnamakan orang lain, tanah, dan uang tunai ataupun dalam bentuk lainnya.
Sejauh ini, penyidik telah menyita sejumlah aset keduanya yakni tiga unit mobil, Toyota Vellfire, Ford Everest dan Land cruiser, dua unit apartemen di Balikpapan, catatan transaksi keuangan atas indikasi penerimaan gratifikasi, hingga perizinan lokasi perkebunan kelapa sawit dan proyek-proyek di Kukar.
Dalam lima hari terakhir, sejak 11-15 Januari 2018, tim KPK terus melakukan serangkaian kegiatan di Kukar dengan menggeledah sembilan lokasi yakni dua rumah pribadi tersangka Rita di Tenggarong, tiga rumah anggota DPRD atau tim 11 di Tenggarong.
Turut digeledah pula Kantor PT Sinar Kumala Naga dan dua rumah pribadi milik pihak terkait lainnya di Samarinda, dan satu rumah teman tersangka Rita di Tenggarong.
Teranyar, dari sembilan lokasi itu, penyidik menyita uang dalam pecahan USD 100 dolar sejumlah 10.000 dan uang pecahan rupiah lainnya, sehingga total keduanya sekurangnya setara Rp 200 juta, dan dokumen serta bukti transaksi rekening koran atas pembelian sejumlah tas.
Baca: Resmi Jadi Ketua DPR, Bamsoet Akan Tuntaskan Kerja Hak Angket Pansus KPK
"Tas bermerk sejumlah 40 buah, sepatu, jam tangan, koper dan perhiasan lainnya juga kami sita. Ini semua asli dan ada sertifikatnya," tegas Laode.(*)