TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Ribuan pendekar Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Pagar Nusa, Minggu (28/1/2018) pagi, berkumpul di Lapangan Puser Bumi, Ciperna Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Mereka secara bersama-sama berikrar siap mengamankan para kiai NU dari gangguan dan serangan yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang ingin mengganggu NU.
Ikrar ini disampaikan Ketua Umum PP Pagar Nusa, Nabiel Haroen di hadapan Rais Aam PBNU, KH Makruf Amin dan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, KH Said Aqiel Siraj.
Disaksikan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto dan Menpora RI Imam Nahrawi.
Sejak minggu dini hari, ribuan Pendekar NU dari seluruh Indonesia berdatangan ke Cirebon. Kedatangan mereka ini untuk menghadiri kegiatan Ijazah Kubro dan Pengukuhan PP Pagar Nusa masa khidmat 2017-2022.
Kasus penganiayaan Kyai NU di Cicalengka Bandung Barat beberapa waktu lalu mengundang keprihatinan para pendekar NU.
“Kami tunggu perintah dari para kyai. Kapanpun siap bergerak, tentu saja tetap dalam koridor hukum," kata Nabiel.
Rais Aam PBNU, Makruf Amin mengapresiasi ikrar ini. Menurutnya, ikrar ini membuat para ulama NU jadi lebih tenang melayani umat dan tidak khawatir lagi dengan teror yang muncul.
“Sudah semestinya para ulama dan kiai dilindungi, karena mereka adalah pewaris para Nabi,” jelas Makruf Amin.
Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto mengaku bangga dengan militansi para pendekar NU dalam ikut mengawal perjuangan kemerdekaan RI. Tanpa peran para pendekar NU kecil kemungkinan Indonesia akan merdeka.
“Dengan senjata ala kadarnya, kita bisa mengusir penjajah. Ini semua berkat jasa para pendekar NU “ pujinya.
Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatangan MoU pengiriman pelatih silat antara Pagar Nusa NU dengan Taiping Su Federation, organisasi Pencak Silat Tunisia.
“Ini menandai kebangkitan silat Indonesia. Nanti pada Agustus, untuk pertama kalinya, silat akan dipertandingkan di Asian Games, dan kita menjadi tuan rumah,” jelas Imam Nahrawi disambut tepuk tangan meriah para pendekar NU.