Materi tes dibuat Tim Pokja dengan pengawasan yang sangat ketat.
Baca: Cekcok Saat Pelantikan Pejabat, Bupati Tolitoli Laporkan Wakilnya Kepada Polisi
Sebelum melakukan penyusunan materi tes, masing masing anggota tim menandatangani pakta integritas untuk senantiasa menjaga kerahasiaan.
Dalam penyusunan materi tersebut diawasi pengawas internal dan setiap selesai pelaksanaan tugas membuat berita acara..
"Setelah selesai dibuat, materi tes dimasukan ke dalam CD dan diberi password kemudian disegel dan disimpan pengawas internal," katanya.
Dalam pelaksanaan tes, materi tes dibawa ke tempat tes, pembukaan materi tes dilaksanakan didepan peserta dan pengawas internal.
Kemudian untuk melihat materi tes harus meminta password kepada petugas posko pada Biropsikologi SSDM Polri.
"Setelah mendapatkan password, dilakukan penggandaan materi di tempat tes," katanya.
Setelah selesai tes, hasilnya langsung dilakukan koreksi dengan sistem komputerisasi di depan peserta tes.
Sehingga, peserta dapat melihat proses koreksi dan langsung melihat hasilnya pada layar monitor.
Untuk melakukan koreksi tersebut panitia harus meminta password kunci jawaban kembali kepada panitia pusat yang berada di Posko Biropsikologi SSDM Polri.
Namun, demikian sebelum diberikan password panitia daerah harus mengirimkan hasil scanner lembar jawanan komputer kepada posko.
Hal ini dilakukan untuk kontrol panitia pusat, agar tidak terjadi penyimpangan dalam proses koreksi.
"Proses seleksi seperti ini dilaksanakan agar mendapatkan calon peserta SIP yang berkualitas sehingga kita akan mendapatkan perwira-perwira Polri yang unggul dan kompetitif," kata Arief.