TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para pemuda tani yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Tani Sumatera Barat (FKPT Sumbar) mendeklarasikan dukungan mereka kepada Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (TGB) untuk maju dalam ajang Pemilihan Presiden 2019-2024.
Deklarasi dukungan terhadap TGB tersebut disampaikan di Padang, Rabu (7/2/2018).
Juru bicara FKPT Sumbar M Arif mengatakan, dukungan kepada TGB dari para pemuda tani Sumbar muncul setelah melihat komitmen dan prestasi TGB terhadap pembangunan pertanian, pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan, selama menjabat sebagai Gubernur NTB.
"Kami berharap prestasi ini bisa dilanjutkan di level nasional," kata Arif dalam keterangan pers tertulisnya kepada Tribunnews, Kamis (8/2/2018).
Arif menjelaskan, di bidang pertanian, komitmen TGB bisa dinilai dari keberaniannya untuk menjadikan sektor tersebut sebagai unggulan pembangunan ekonomi bersama pembangunan pariwisata.
Baca: Jagoan di Pilpres Diumumkan Lebih Dini, Gerindra DKI Usung Prabowo, Partai Hanura Sodorkan Jokowi
Baca: Jusuf Kalla Menyentil, Anda Boleh Kritik Habis-habisan ke Presiden, Tapi Jangan Menghina
"Beliau berani untuk menyingkirkan sektor pertambangan yang dinilai hanya memberikan keuntungan kecil, tidak menciptakan pemerataan dan berdampak buruk pada lingkungan," ujar Arif.
Tak hanya komitmen, lanjut Arif, TGB juga menunjukkan kinerja yang sangat baik di bidang pertanian.
Salah satunya adalah komoditas padi dan jagung di NTB yang mengalami surplus produksi. Produksi padi NTB per tahun mencapai 2,3 juta ton, sedangkan jagung mencapai 2,1 juta ton per tahun.
Selain itu TGB juga menunjukkan pembelaan terhadap produksi pangan lokal dengan menolak impor. Saat pemerintah pusat memutuskan untuk melakukan impor beras, dan beras impor itu hendak dimasukkan ke NTB, TGB menolak.
"Dia bahkan berani meminta pemerintah pusat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan impor beras, dan mengingatkan pemerintah pusat agar tidak mendemoralisasi petani dengan impor," tegas Arif.
Baca: Pengamat: Mustahil Indonesia Bisa Swasembada Beras, Jagung dan Kedelai
Baca: Tak Kantongi Izin, Proyek Perumahan Barazaki Residence 1 di Sawangan Depok Terancam Dibongkar