News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korupsi KTP Elektronik

Di Tahanan KPK, Setya Novanto Mengaku Rajin Sembahyang dan Mengaji

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terdakwa kasus korupsi Proyek E-KTP Setya Novanto saat menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (12/2/2018). Pada persidangan kali ini jaksa penuntut umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan empat orang saksi. Mereka yakni, mantan Wakil Ketua Komisi II Taufiq Effendy, politikus Partai Golkar Agun Gunandjar Sudarsa, dan mantan Ketua Fraksi Partai Demokrat Jafar Hafsah. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Hampir empat bulan, Setya Novanto mendekam di tahanan Rutan Merah Putih, KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.

Kini, Setya Novanto sudah berstatus terdakwa di kasus dugaan korupsi e-KTP dan harus menjalani sidang di Pengadilan Tipikor, Jakarta setiap Senin dan Kamis.

Lantas selama empat bulan di rutan, apakah Setya Novanto punya pengalaman horor?

Diketahui rutan KPK di gedung Merah Putih baru tahun lalu ‎diresmikan.

Baca: Tak Lagi Kenakan Jam Tangan Mewah, Setya Novanto: Sekarang Sudah Jadi Rakyat yang Paling Bawah

Sebelumnya rutan KPK, berada di areal gedung lama dan dikenal horor karena bangunannya sudah tua.

Kini gedung lama sudah ditinggalkan.

Beragam aktivitas sudah berpidah ke Gedung Merah Putih.

"Kebetulan di dalam rutan semuanya rajin bersih-bersih. Sembahyangnya kuat-kuat semua," kata Setya Novanto, Senin (12/2/2018) di Pengadilan Tipikor Jakarta.

Setya Novanto melanjutkan di rutan juga sering dilakukan aktivitas membaca Al-Quran.

Mantan Ketua DPR RI ini mengaku sering ikut belajar melantunkan ayat-ayat suci.

"Iya semua di dalam baca. Saja juga belajar baca Al-Qu‎ran dari teman-teman yang lain. Salat pun selalu berjamaah, yang jadi imam yang gantian," tambah Setya Novanto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini