Mantan Kapolda Jabar ini berharap paparannya bisa memberikan pencerahan yang jelas tentang bahaya radikalisme dan terorisme sehingga bibit yang mungkin memiliki penyimpangan bisa diluruskan secara dini.
Selain itu, juga bisa memberikan resilience (daya tangkal) bagi masyarakat, khususnya generasi muda terhadap nilai luar yang tidak sepaham dengan bangsa Indonesia.
Selain itu, Komjen Suhardi Alius juga memaparkan cara mengidentifikasi cara-cara masuknya paham radikal dan terorisme di kampus yang mempengaruhi mahasiswa.
Juga diberikan pemahaman perkembangan global dan bagaimana cara menanggulangi paham radikal dan terorisme tersebut.
Ia berharap generasi muda dan mahasiswa, terutama taruna Akpol sebagai agen perubahan mampu memberikan pemahaman yang baik ditengah-tengah masyarakat.
Dengan demikian masyarakat bisa memfilter dan memilah-milah informasi yang mana yang baik dan buruk.