Pengungkapan kasus ini menjadi penting hingga pihak Novel Baswedan meminta Presiden Jokowi untuk membentuk tim gabungan pencari fakta.
Sebab, kejadian penyerangan itu bukan kali pertama menimpanya serta pegawai KPK lainnya.
Novel sendiri telah beberapa kali mendapatkan teror. Dia pernah ditabrak mobil ketika sedang mengendarai sepeda motor dari rumah menuju kantornya, Gedung KPK, di Kuningan, Jakarta Selatan, pada 2016.
Ia juga dipidanakan atas meninggalnya tahanan ketika ia menjadi penyidik di Bengkulu, yang terjadi pada 2004.
Novel Baswedan yang telah keluar dari Polri merupakan penyidik KPK yang memimpin penyidikan berbagai kasus besar.
Di antaranya, kasus korupsi simulator SIM di kepolisian dengan terpidana adalah Inspektur Jenderal Djoko Susilo. Dan Novel sedang menyidik perkara megakorupsi proyek KTP elektronik (e-KTP) sebelum diserang dengan air keras.
Rencana kepulangan Novel Baswedan juga disampaikan oleh juru bicara KPK, Febri Diansyah.
Ia menuturkan, operasi tambahan pada mata Novel beberapa hari lalu tergolong berhasil dan tinggal melakukan pemulihan.
Dokter mempersilakan Novel menjalani rawat jalan jika kondisinya makin membaik. Dan direncanakan, Novel kembali menjalani operasi tahap kedua pada April mendatang. (Tribun Network/tim/coz)