Sementara itu banjir juga melanda wilayah di Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat sejak Rabu (21/2/2018) pukul 14.00 WIB.
Banjir juga melanda Desa Margacina Kecamatan Karangkancana. Sebanyak 250 KK / 987 jiwa mengungsi ke sanak saudara dan sebagian mengungsi di Balai Desa Kaduagung Kec. Karangkencana
Di Kabupaten Bandung banjir kembali melanda 7 kecamatan yaitu Baleendah, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Majalaya, Paseh, Ibun dan Solokan Jeruk pads 23/2/2018. Sedang yang terdampak longsor adalah Kecamatan Kutawaringin.
Intensitas hujan yang tinggi selama tiga hari ini telah mengakibatkan terjadinya banjir longsor di Kabupaten Bandung.
Dampaknya 9.938 rumah tergenang, 29.814 jiwa terdampak banjir, dan 10 gedung sekolah tergenang. Arus lalin penghubung dari Andir ke Katapang, Dayeuh Kolot ke Banjaran, Dayeuhkolot ke Ciparay dan dari Majalaya ke Rancaekek saat ini lumpuh total tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat. Ketinggian banjir bervariasi mulai dari 30 hingga 200 centimeter.
Di tempat lain, gerakan tanah atau longsor masih berlangsung di wilayah 4 Kecamatan di Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah.
Amblesan dan retakan tanah makin meluas pada 23/2/2018. Sebanyak 98 KK (358 jiwa) terancam longsor. Pengungsi tercatat 407 jiwa yang terdapat di tenda pengungsian, rumah saudaranya, dan gedung pertemuan desa.
Adapun 4 kecamatan yang terancam longsor adalah:
1). Kecamatan Purwantoro Desa Sumber Dusun Sumber dan Dusun Galih, longsor mengancam 28 KK 88 jiwa.
2). Kecamatan Kismantoro Desa Gedawung Dusun Joho mengancam 50 KK 210 jiwa.
3). Kecamatan Karang Tengah Desa Temboro Dusun Belang mengancam 6 KK 21 jiwa.
4). Kecamatan Manyaran Desa Kepuhsari Dusun Kajuman terancam 14 KK 39 jiwa.
Sutopo mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir dan longsor.
Selama Februari 2018, curah hujan di Jawa akan berintensitas tinggi.
"Februari 2018 adalah puncak hujan. Kondisi tanah sudah jenuh air sehingga potensi banjir dan longsor meningkat," ujarnya.