News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pengakuan TKI Wanita di Turki, Ditumpuk Seperti Kucing dan Disiksa Lalu Dipaksa Kawin Siri

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TKW ini adalah korban perdagangan orang yang berhasil melarikan diri bersam lima TKW lainnya, dari tempat mereka disekap di Turki. Mereka trlah dipukangkan ke kampung halaman dan tiba Jumat (23/2) ini.

Kepada Kompas.com, para TKW ini membuka cerita pahit mereka selama berada di tempat penampungan.

Selain merasakan kekerasan fisik, mereka juga mengalami pelecehan seksual, bahkan ada yang diminta untuk kawin kontrak oleh seorang warga Turki yang juga menjadi agen.

Para agen juga kerap bertindak kejam terhadap mereka.

Menurut mereka, puluhan TKW lainnya asal NTB hingga kini masih berada di tempat penampungan dan tak diketahui lagi nasibnya.

Pengakuan para TKW telah membuka tabir bahwa masih banyak warga NTB yang terjebak dalam penampungan dan merupakan TKW ilegal.

SAK yang semula berprofesi sebagai bidan di klinik swasta di Mataram mengaku kecewa atas apa yang dialaminya.

“Saya ingin mendapatkan penghasilan layak. Selama ini honor saya hanya 500.000 per bulan, Saya dijanjikan bekerja di Turki sebagai tenaga kesehatan dengan gaji yang mencapai 4 juta rupiah, tapi semua itu palsu, pengalaman ini pelejaran bagi saya dan saya kapok.” kata SAK sedih.

Tekong atau calo yang membujuknya malah menjanjikan gaji dalam bentuk dolar.

SAK pun tertarik dan nekat berangkat ke Turki tanpa seizin suaminya. Sepekan berada di Jakarta, SAK menanyakan soal kontrak kerja, namun hanya dijanjikan dengan dalih masih menunggu terbitnya visa kerja.

SAK memang berangkat ke Turki dan dibawa ke Istambul. Namun di sana dia malah disekap bukannya ditempatkan di tempat kerja yang dijanjikan.

Ditumpuk seperti kucing

SAK menuturkan bahwa setiba di Turki, SAK dibawa ke Istambul untuk melakukan medical check up. Di Istambul, tas dibongkar dan telepon seluler disita, sehingga ia tak bisa menghubungi keluarga. SAK mulai curiga di hari pertama tiba di Turki.

“Apalagi di hari itu juga usai medical check up, saya melihat TKW asal Bima disiksa hingga wajahnya berdarah dan tulang iganya patah. Saya ingat namanya Nur, dan saat kami kabur Nur masih di tempat penampungan,” kisahnya.

Di tempat penampungan, SAK bertemu dengan 5 TKW lainnya yang sama-sama berasal dari Dompu.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini