Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi turut menghadiri acara Pemanduan Bakat Olahraga dan Identifikasi Bakat Cabang Olahraga Bulutangkis Kemenpora di yInstitut Hindu Darma Negeri, Lapangan Kubu Bangli, Kabupaten Bangli, Sabtu (24/2) pagi.
Acara tersebut pun diikuti oleh 650 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) dari berbagai sekolah Di Kabupaten Bangli.
Dalam sambutannya, Menpora menyampaikan kegiatan ini sangat penting karena ini bagian dari mencari bibit-bibit olahraga.
"Ini bagian dari mencari bibit-bibit olahraga, negara kita ini banyak sekali anak-anak usia dini yang memang mempunyai bakat di bidang olahraga. Sekarang ini kita mulai dari Bangli, karena respon pemerintah Kabupaten Bangli sangat luar biasa," kata Menpora.
"Karenanya, saya berharap para orang tua, bupati dan sekolah tentu bisa mengarahkan mereka. Ke depan saya ingin, anak-anak yang sudah memilih cabang olahraga harus diberikan perlakuan khusus karena mereka akan banyak mengorbankan banyak hal," tambahnya.
Menteri jebolan UINSA Surabaya ini juga menyampaikan bahwa program inisiasi dari Kemenpora ini merupakan bagian dari pondasi penting bagi anak-anak usia dini. Karena ke depan mereka ini yang akan membawa nama baik Indonesia dan khususnya Bali.
"Saya kira Bangli ini harus mendapatkan publikasi yang baik, karena disinilah berkumpulnya para calon-calon atlet masa depan," ujarnya.
Selain itu, Kemenpora juga akan terus mendorong terutama anak-anak ini yang mengikuti acara identifikasi bakat.
"Mana kira-kira cabang olahraga yang diikuti dan disukai, dan ini harus betul betul-betul dilihat secara lebih mendalam baik oleh orang tua, guru dan pelatih tentu juga oleh KONI cabang Bangli," jelasnya.
Usai memberikan sambutan, Menpora mendatangi peserta dan memberikan kuis dengan menanyakan siapa pebulutangkis Indonesia yang meraih medali emas di Olimpiade Brasil. Salah satu anak dengan lugas menjawab. "Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir," ujar Ari salah satu perserta.
Sementara itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Mulyana melaporkan bahwa tujuan dari pemanduan bakat dan Identifikasi bakat ini adalah dalam rangka menyusun sebuah rencana jangka panjang di mana kita memiliki 250 juta lebih dan tentunya kita juga berharap dengan pemaduan dan identifikasi bakat ini akan menghasilkan atlet-atlet potensial ke depan.
"Tentu saya juga berharap setelah acara ini selesai, kami mohon bisa dilanjutkan untuk dijadikan sebagai talent id
yang lebih bagus sehingga hasilnya akan lebih mudah dan dapat diartikan sebagai bagian dari pada proses pembinaan jangka panjang. Di tahun 2018 ada 16000 siswa yang perlu dilakukan pemanduan bakat di 30 provinsi dan di 12 provinsi adalah identifikasi bakat," tutupnya.(*)