TRIBUNNEWS.COM, KENDAL - Beberapa hari terakhir, peristiwa nahas yang menimpa Fitri Angraeni (24) menjadi perbincangan publik.
Perempuan cantik ini ditemukan tak bernyawa dalam bak mandi yang telah dicor semen di sebuah rumah Desa Puguh, Boja, Kendal, Jawa Tengah, Jumat (23/2/2018) kemarin.
Polisi menduga Fitri dibunuh dengan cara dicekik lalu mayatnya disembunyikan di bak mandi tersebut.
Untuk menghilangkan jasad korban, pelaku sengaja mencor korban dengan campuran semen dan pasir.
Dari proses penyelidikan, didapatkan dugaan bahwa Fitri sudah meninggal enam hari sebelum disembunyikan di sana.
Baca: Kronologi Pembunuhan Fitri Anggraeni, Wanita yang Tewas Dicor Semen di Bak Mandi Selingkuhannya
Pelaku tak lain adalah pemilik rumah tersebut, Didik (28).
Publik pun kemudian mulai bertanya-tanya soal sosok wanita malang tersebut.
Lalu, apa hubungannya dengan si pelaku hingga Fitri ditemukan tewas dalam kondisi hanya mengenakan pakaian dalam bagian atas saja?
Fitri sendiri merupakan warga Desa Margosari, Limbangan Kabupaten Kendal.
Semasa hidup, Fitri dikenal sebagai pemandu karaoke di tempat hiburan daerah Boja.
Dilansir dari Tribun Jateng, Kasatreskrim polres Kendal AKP Aris Munandar menuturkan dari data yang dihimpun dari tersangka bahwa korban dan tersangka memang memiliki hubungan spesial.
Hubungan itu sudah terjalin empat bulan lamanya.
Bahkan, istri Didik merupakan teman dekat Fitri waktu masih sekolah.
"Istri tersangka merupakan teman dekat korban. Hal itu dimanfaatkan untuk menjalin hubungan terlarang itu," ujarnya, Senin (26/2)
Seperti yang diberitakan sebelumnya, penemuan mayat ini berawal saat polisi menangkap pelaku karena aksi begalnya di Desa Tampingan, Jumat (23/2/2018) pagi.
Kepada polisi, pembegal itu mengaku menyembunyikan jenazah seorang wanita di rumahnya.
"Selanjutnya kami melakukan pemeriksaan lebih lanjut yang akhirnya tersangka juga mengaku telah melakukan pembunuhan terhadap seorang wanita dan dikubur di dalam bak kemudian dicor dengan semen," ujar Kasatreskrim Polres Kendal AKP Aris Munandar.
Di rumahnya, polisi menemukan kendaraan hasil rampasan begal.
Selain itu, pihak berwajib juga menemukan mayat Fitri yang disembunyikan dengan cara dicor semen di sebuah bak mandi tadi.
Kepada polisi, Didik mengaku membunuh Fitri dengan cara mencekik lehernya.
"Kami akan melakukan penilitian lebih mendalam dengan cara autopsi untuk mengetahui kematian dari mayat tersebut. Dari keterangan tersangka wanita itu ia bunuh dengan cara dicekik hingga kehabisan nafas," jelas Aris.
Dia juga menambahkan bahwa jenazah Fitri langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Semarang untuk otopsi lebih lanjut.
Polisi pun kemudian menelusuri motif pembunuhan yang dilakukan Didik pada Fitri.
Setelah didesak, Didik mengaku menghabisi nyawa Fitri karena hutang piutang.
Untuk sementara, polisi menggunakan motif tersebut.
"Keterangan tersangka bahwa saat itu dia jengkel terhadap korban," ungkap Aris.
"Karena saat ditagih untuk membayar hutang, korban malah mengatakan kata-kata kasar," imbuhnya setelah menginterogasi korban. (Tribunstyle/ Irsan Yamananda)