Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi medan berat menjadi kendala yang dihadapi pemerintah dalam penanganan bencana gempa 7,6 skala richter di Kabupaten Boven Digoel, Papua.
"Salah satu kendala yaitu kondisi medan yang teridentifikasi berbukit-bukit," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Weliiam R Manderi, dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (27/2/2018).
Baca: Puan Maharani: Partai Pendukung Jokowi Belum Ajukan Nama Calon Wakil Presiden
Di samping itu, Welliam menagatakan minimnya sarana komunikasi menyulitkan koordinasi di lapangan.
BPBD Provinsi Papua melaporkan bahwa kebutuhan mendesak yang diperlukan para korban yaitu makanan, air bersih, dan pelayanan medis baik berupa tenaga medis, peralatan, dan obat-obatan.
Lebih lanjut Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, hingga kini, BPBD bekerja sama dengan Polres Boven Digoel dan Pemda setempat terus berupaya menjangkau korban gempa.
Baca: Novel Baswedan Berdoa Semoga Jokowi Ambil Kebijakan Terbaik
BPBD provinsi telah mendorong logistik ke Kabupaten Boven Digoel.
Sementara personel Polres dan TNI setempat melakukan evakuasi masyarakat yang terdampak bencana.
Data sementara menyebutkan 4 rumah, 1 masjid, dan 1 puskemas rusak di Distrik Mindiptanah.
Kemudian 2 rumah rusak dan 1 bangunan PDAM rusak berat di Waropko.
Baca: Sempat Bersitegang, Novel Baswedan Mengaku Sudah Berbincang Dengan Aris Budiman
Sedangkan 1 rumah, 1 sekolah, dan 1 kantor distrik rusak di Arimop.
Di samping kerusakan, gempa memicu longsor dan kerusakan jalan di Waropko.
Hingga kini, kaji cepat masih terus dilakukan otoritas setempat.
Gempa bermagnitudo 7,6 skala richter terjadi, Senin (26/2/2018), pukul 02.44 WIT dengan titik pusat gempa 266 km arah tenggara Kota Boven Digoel.
Kedalaman gempa sekitar 17 km.
Dampak gempa teridentifikasi di wilayah Distrik Mindiptanah, Waropko, dan Arimop.
Hingga kini Kabupaten Boven Digoel belum memiliki BPBD sebagai organisasi yang bergerak di bidang penanggulangan bencana.