Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Polda Metro Jaya menemui penyidik senior KPK, Novel Baswedan, Selasa (27/2/2018).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan, penyidik menyambangi kediaman Novel di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca: Sosok Bersahaja Novel Baswedan Tidak Ingin Mendapat Pengawalan
"Tadi ada penyidik yang datang ke rumahnya Novel, penyidik dari Polda Metro dan Jakarta Utara," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Selasa (27/2/2018).
Selain untuk bersilaturahmi, ucap Argo, penyidik juga menanyakan kesediaan Novel untuk menjalani pemeriksaan, berkaitan dengan kasus penyiraman air keras terhadap Novel.
Baca: Novel Baswedan Berterima Kasih Kepada Orang yang Berniat Mendonorkan Matanya
"Intinya menanyakan bagaimana kesehatan, kita silaturahmi ke sana. Penyidik juga menanyakan kapan bersedia diperiksa," ujar Argo.
Argo mengatakan, Novel belum bersedia untuk diperiksa.
Sebab, masih menjalani pemulihan pasca operasi mata akibat teror oleh dua orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu.
Baca: Fokus Pengobatan Matanya, Novel Baswedan Enggan Komentar Soal Penyidikan yang Dilakukan Polri
"Tapi beliaukan masih dalam pemulihan. Lalu jawaban yang bersangkutan, 'ya udah nanti saya kabari'," ujar Argo.
Novel pun bersedia diperiksa setelah kondisi kesehatannya pulih.
"Dia cuma bilang, 'nanti dikabari kalau memungkinkan'. Kan' ini masih dalam pemulihan. Kalau dia sudah merasa sehat dia akan memberi tau. Akan mengkomunikasikan kapan mau diperiksa," ujar Argo.
Novel diserang dua orang tidak dikenal usai melaksanakan salat subuh di Masjid Al-Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara, 11 April 2017.
Baca: Sempat Bersitegang, Novel Baswedan Mengaku Sudah Berbincang Dengan Aris Budiman
Sudah lebih dari 300 hari, polisi belum menangkap pelaku penyerangan. Sementara Novel, dijadwalkan akan kembali ke Indonesia, besok.
Dalam kasus ini, polisi telah melakukan empat kali olah tempat kejadian perkara, memeriksa lebih dari 60 saksi, 50 rekaman CCTV, dan 100 toko kimia.