Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi bersama Menteri Agama Lukman Hakim dan Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, menghadiri perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2018 di Singkawang, Kalimantan Barat, Jumat (2/3/2018).
Dalam kesempatan itu, Menpora berpesan agar acara seperti ini harus dipertahankan dan digaungkan yang bertujuan untuk menjaga kebhinekaan dan melestarikan keindahan budaya Indonesia.
"Ajang budaya seperti ini harus kita pertahankan dan digaungkan secara nasional bahkan internasional. Ini bukan hanya acara budaya Singkawang, melainkan harus kita nasionalkan. Dari Singkawang inilah kita bisa jaga kebhinekaan dan NKRI. Dari Singkawang inilah kita juga bisa tunjukkan keindahan budaya Indonesia," kata Menpora.
"Saya baru datang pertama ini menyaksikan Cap Go Meh di Singkawang, dan saya melihat benar-benar indah. Ada ratusan Tatung atau orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur yang menunjukkan kemampuanya yang luar biasa. Ini adalah salah satu tradisi dan budaya Indonesia yang harus dipertahankan," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim pada sambutanya menyampaikan, Cap Go Meh adalah ajang budaya pemersatu bangsa. Kita dari berbagai suku dan etnis, singkawang adalah miniatur Indonesia.
"Kegiatan sebagai salah satu untuk membangun bangsa dengan kemajemukan. Dengan keberagaman dan kebhinekaan itu kita bisa saling mengisi dan melengkapi. Selamat perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh tahun ini adalah yang terbesar," kata Lukman.
Perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2018 begitu meriah. Acara yang dipusatkan di kawasan Jalan Diponegoro Kota Singkawang sejak pagi sudah dipadati ribuan manusia untuk menyaksikan pawai.
Gelaran perayaan Imlek dan Cap Go Meh Singkawang tahun ini memecahkan empat rekor Museum Rekor Dunia-Indonesia (MURI).
Rekor itu yakni lampion terbanyak, gerbang Cap Go Meh terbesar, Tatung atau orang yang dirasuki roh dewa atau leluhur terbanyak, dan replika naga terbanyak. (*)