TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Tri Suswati, berharap suaminya tidak dipinang sebagai calon wakil presiden.
Ia berharap, pasca tak aktif lagi sebagai Kapolri, sang suami akan mendedikasikan diri sebagai seorang pendidik.
Kapolri dalam berbagai lembaga survei masuk bursa kandidat Calon Wakil Presiden potensial di pilpres 2019.
Istri Tito, Tri kembali mempertegas, suaminya tak memiliki niatan untuk menjadi Cawapres.
"Tidak ada tujuan ke sana. Saya tahu jiwanya memang bukan politikus, beliau jiwanya profesional," ujar Tri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/3/2018).
Tri mengatakan, Tito lebih ingin berkecimpung di dunia pendidikan, tentunya sebagai pengajar.
Langkah itu, didukung Tri dan keluarga.
Baca: Keluarga Tak Ingin Baasyir Dipenjara, Maunya Dirawat di Rumah Saja
Sepengetahuan Tri, suaminya ingin fokus ke dunia pendidikan dan ingin lebih meluangkan waktu bersama keluarga, setelah pensiun jadi Kapolri nanti.
"Anak-anak saya lebih bangga kalau ayahnya jadi profesor yang mempunyai profesi sebagai pendidik. Kalau saya sih sebagai istri, pasti suami lebih tahu apa yang lebih baik buat dia. Tapi kalau bisa jangan," ujar Tri.
Di Tangerang, Provinsi Banten, Presiden Jokowi mengumbar senyum saat ditanya oleh awak media terkait pernyataan Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang yakin akan mendampinginya sebagai calon Wakil Presiden.
"Bagus-bagus, semakin banyak calon semakin bagus, komunikasi setiap hari komunikasi (dengan Cak Imin)," ujar Jokowi.
Jokowi mengaku hingga saat ini, partai-partai pendukungnya dan tim internal masih melakukan proses penggodokan calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada tahun depan.
"Belum rampung, belum selesai, kriterianya baru dirumuskan, apalagi orangnya (belum diputuskan)," ujar Jokowi.
Baca: Sebut 90 Persen Kepala Daerah Petahana Diduga Korupsi, Agus Rahardjo Dianggap Belum Matang
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin), sebelumnya mengaku masih optimis bila Joko Widodo akan meminangnya sebagai Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2019 mendatang.
"Saya masih optimis Pak Jokowi akan mengajak saya," ujar Cak Imin di Masjid Baiturrahman, Kompleks Parlemen, Selasa (6/3/2018) dua hari lalu.
PKB sendiri menurut Cak Imin belum menentukan arah koalisi dalam Pemilu 2019. Baik itu bersama poros PDI Perjuangan, Peris Gerindra, atau membuat poros baru.
PKB menunggu pertimbangan para kiai yang akan terlebih dahulu membuat kajian.
Sementara itu terkait poros baru, PKB menurut Muhaimin menyambut baik. PKB mendukung adanya poros baru sebagai upaya menjaga dinami dalam Pemilu.
"Mendinamisir dialektika yang ada di dalam proses demokrasi tentu ini harus dipahami semua pihak. Tapi kita tetap PKB dalam posisi saling menjaga komunikasi dan saya jawab kepada mereka saling mendukung," katanya. (tribun network/dennis destryawan/seno tri sulistiyono/yat)