News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada Penumpang Pakai Jaket Pelampung di Pesawat, Ini Respons Lion Air

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Lion Air

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Maskapai Lion Air menyatakan tidak terjadi kondisi darurat (emergency) dalam penerbangan JT 358 rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Internasional Minangkabau, Sumatera Barat, pada Sabtu (10/3/2018).

Sebelumnya seorang penumpang berinisial FAR mengabarkan adanya keadaan darurat di pesawat itu sehingga ia membuka pelampung.

Corporate Communication Lion Air Group, Ramaditya Handoko, memberikan klarifikasi, setelah 30 menit lepas landas, FAR yang berada di kursi 10D berinisiatif membuka kemudian memakaikan baju pelampung (life vest) kepada penumpang 10C yang merupakan nenek dari FAR dan FAR sudah membuka baju pelampung untuk dirinya.

"Mengetahui situasi ini, pimpinan awak kabin (flight attendant/ FA1) atas nama Dessy Febriyanti menanyakan dengan alasan apa sehingga membuka life vest. FAR ke dapur pesawat (galley) bagian depan dan menginformasikan kepada penumpang lain segera menggunakan baju pelampung," kata Rama, sapaan Ramaditya Handoko, kepada Warta Kota, Minggu (11/3/2018).

FAR meminta agar pesawat kembali lagi ke Tangerang. Menurut FAR, dirinya bisa melihat dan merasakan adanya bahaya jika penerbangan dilanjutkan.

Pimpinan penerbangan Capten Agus Ahadi mendengarkan keterangan dari FAR, selanjutnya meminta FAR kembali duduk dan tenang.

"Sesaat kemudian, FAR kembali ke galley dengan tetap bersikap meminta kru untuk tidak meneruskan perjalanan," katanya.

Posisi dari baju pelampung yang dibuka sudah dirapikan oleh crew lainnya. Tetapi berulang kali FAR membuka dan menggunakannya.

"Kejadian ini dilakukan FAR enam kali. Kami tetap menenangkan FAR dan menyampaikan kondisi aman serta berjalan normal. Sementara, cabin crew lainnya yang bertugas menjelaskan kepada seluruh penumpang, penerbangan dalam keadaan baik," kata Rama.

Pada saat posisi pesawat akan mendarat, FAR berulah dengan menunjukkan ketakutan dan mengakibatkan penumpang lain menjadi panik.

Baca: Karyawan Freeport yang Dirumahkan Tidak Lagi Terima Tunjangan BPJS Kesehatan

Seorang penumpang di seat 10B membuat resah awak kabin dengan berdiri dan memanggil awak kabin untuk menghampirinya.

Seluruh awak kabin memastikan kenyamanan, bagaimana situasi dan keadaan di area penumpang, dengan tetap menginformasikan tidak terjadi hal lain seperti yang disampaikan FAR.

Perilaku FAR membuat keresahan dan menimbulkan kepanikan saat penerbangan berlangsung.

"Awak kabin memiliki tanggung jawab untuk membuat penumpang nyaman selama perjalanan. Menghadapi kondisi tersebut, koordinasi dan komunikasi tercipta dengan baik antarkru pesawat," katanya.

Setibanya di Minangkabau, FA1 segera memberitahu tentang kondisi yang terjadi dalam penerbangan kepada tim operasional.

Petugas di darat (ground crew) atas nama Agus Hermawan dan petugas keamanan (aviation security/ avsec) langsung mengamankan FAR dan membawa ke otoritas bandar udara untuk diproses lebih lanjut.

"Kami bekerja sama dengan pihak terkait dalam memberikan layanan yang terbaik dan meminimalisir dampak yang timbul dari penanganan seorang penumpang ini pada penerbangan berikutnya," kata Rama.

Ia menegaskan kepada seluruh pelanggan, untuk tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan saat di darat serta sedang mengudara.

Tindakan yang dilakukan oleh penumpang indisipliner atau unruly/disruptive passenger akan mendapatkan sanksi tegas dan memiliki konsekuensi hukum.

Menurut Rama. keselamatan, keamanan serta kenyamanan penumpang dan kru pesawat merupakan prioritas utama bagi Lion Air Group.

Lion Air telah mengantongi sertifikat IATA Operational Safety Audit (IOSA). Lion Air Group berhasil menyelesaikan audit internasional mengenai keselamatan penerbangan, sehingga layak disejajarkan dengan airlines kelas dunia.

Audit IOSA dirancang untuk menilai manajemen operasional serta sistem kontrol maskapai.

"Kami menyatakan, patuh dan menjalankan kebijakan bandar udara, pemerintah selaku regulator dan standar prosedur operasi (SOP) Grup Lion Air serta ketentuan internasional dalam menjalankan seluruh jaringan operasional," kata Rama.

"Kami juga mengimbau kepada media, pelanggan dan masyarakat, untuk mengetahui perkembangan berikutnya hanya mengacu pada informasi yang diberikan secara resmi oleh Lion Air dan pihak berwenang," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini