News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kedatangan Kedua Putri Almarhum Presiden Soeharto Disambut Reog Ponorogo dan Lagu Tanah Airku 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Titiek Soeharto dan Mamiek Soeharto dalam acara Mengenang Almarhum Presiden Kedua RI, Soeharto di TMII, Jakarta Timur, Minggu (11/3/2018)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua putri almarhum Presiden ke-2 RI, Soeharto menghadiri acara puncak mengenang 'Bulan HM Soeharto' di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (11/3).

Pantauan Tribunnews.com, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, bersama Siti Hutami Endang Adiningsih atau Mamiek Soeharto, disambut oleh atraksi Reog Ponorogo, sekira pukul 09.10 WIB.

Keduanya mengenakan kaus putih berkerah, senada dengan warna yang mendominasi acara ini.

Para pengurus yayasan yang menyelenggarakan acara ini serta para pengunjung juga mengenakan kaus putih.

Amatan Tribunnews.com, para pengunjung mengenakan kaus bergambar wajah Soeharto dan bertuliskan 'Bapak Pembangunan Bangsa'.

Titiek dan Mamiek tampak berjalan menuju Panggung Candi Bentar, dimana acara dilaksanakan.

Baca: Hadiri Acara Mengenang Presiden Kedua RI, Titiek Teringat Gelar Bapak Pembangunan untuk Soeharto

Mereka duduk dibarisan terdepan dan kemudian disambut oleh nyanyian paduan suara dari Universitas Trilogi.

Lagu berjudul Tanah Airku karya Ibu Sud dilantunkan oleh paduan suara ini.

Sebelum kedatangan dua putri almarhum Soeharto ini, terdapat aksi goyang egrang dan juga demo pengobatan dari Palang Merah Remaja (PMR).

Aksi goyang egrang diiringi oleh musik 'Jaran Goyang'.

Hingga acara sambutan selesai dilaksanakan, Tribunnews.com belum melihat sosok dari putri lain Soeharto yakni Siti Hardiyanti Rukmana atau yang kerap disapa Tutut Soeharto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini