News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kementerian Pertanian Sebut Ketersediaan Cabai dan Bawah Merah Aman

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eulis (52), pedagang sayur melayani pengunjung yang membeli cabai rawit merah di Pasar Astanaanyar, Jalan Astanaanyar, Kota Bandung, Senin (26/2/2018).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengatakan, Indonesia akan mengalami surplus cabai besar dan cabai rawit masing-masing 8.227 ton per bulan dan 8.415 ton per bulan.

Diperkiraan ketersediaan cabai besar pada bulan Maret 101.855 ton, April 101.971 ton, Mei 106.242 ton, dan Juni 104.935 ton.

Sedangkan kebutuhannya pada bulan Maret, April, Mei, Juni masing-masing 93.645 ton, 93.743 ton, 97.741 ton, 96.931 ton.

Adapun untuk cabai rawit, perkiraan ketersediaannya pada bulan Maret 78.564 ton, April 78.955 ton, Mei 83.315 ton, dan Juni 84.872 ton.

Sedangkan kebutuhannya pada bulan Maret, April, Mei, Juni masing-masing 69.945 ton, 70.747 ton, 75.230 ton, 76.532 ton. Sehingga akan terjadi surplus cabai rawit rata-rata 8.415 ton per bulan.

"Begitu juga dengan bawang merah, perkiraan ketersediaan bawang merah pada bulan Maret, April, Mei, Juni masing-masing 111.464, 111.468 ton, 127.152 ton, 125.500 ton dengan kebutuhan 100.155 ton, 100.193 ton, 112.321 ton, 116.501 ton. Jadi akan terjadi surplus bawang merah dengan rata-rata 11.604 ton per bulan," kata Prihasto, Kamis (22/3).

Baca: Pasokan Sulit, Harga Cabai Melangit

Berdasarkan pantauan dan pendampingan Tim Upsus Cabai Bawang Ditjen Hortikultura, produksi cabai besar pada bulan April-Juni tersebar di beberapa kabupaten sentra yaitu di Kabupaten Garut, Cianjur, Simalungun, Tanah Datar, Rejang Lebong, Magelang, Temanggung, Tuban, Malang, dan Lombok Timur.

Untuk Pulau Kalimantan, produksi terbanyak di Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan Kutai Kartanegara. Sedangkan untuk Pulau Sulawesi berada di Kabupaten Gowa, Maros, Bone, Minahasa, dan Minahasa Selatan.

Luas panen cabai besar pada bulan Maret, April, Mei, Juni masing-masing 34.569 Ha, 33.674 Ha, 33.203 Ha, 31.236 Ha, dengan lokasi panen terluas di Kabupaten Garut.

"Adapun produksi cabai rawit pada bulan April-Juni tersebar di beberapa sentra di Kabupaten Garut, Magelang, Temanggung, Wonosobo, Blitar, Lamongan, Tuban, Kediri, Malang, Buleleng, dan Lombok Timur. Untuk Pulau Kalimantan, produksi terbanyak di Kabupaten Landak dan Kutai Kartanegara. Sedangkan untuk Pulau Sulawesi berada di Kabupaten Gorontalo, Gowa, Luwu, dan Bone. Luas panen cabai rawit pada bulan Maret, April, Mei, Juni masing-masing 56.380 Ha, 53.313 Ha, 51.837 Ha, 48932 Ha, dengan lokasi panen terluas di Kabupaten Blitar," terang Prihasto.

Baca: Mendes Tandatangai MOU Bantuan Untuk Petambak Udang Di Tulang Bawang Lampung

Ditambahkan Prihasto, pertanaman cabai rawit merah yang ada saat ini secara umum ditanam pada musim hujan sekitar bulan Nopember-Desember. Tanaman cabai rawit merah rata-rata dipanen pada usia 4-5 bulan setelah tanam. Artinya, masa panen awal sekitar bulan Maret-April.

"Khusus untuk cabai rawit selama periode pertumbuhannya baik, dapat dipanen 20 sampai dengan 30 kali selama pemeliharaannya intensif dan penanganan OPT berlangsung dengan baik. Apabila pertumbuhannya baik, masa panen cabai rawit bisa berlangsung sampai dengan bulan September-Oktober," ungkapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini