Dalam persidangan, ketiga perawat yakni, Nana Triatna, Suhaidi Alfian dan Apri Sudrajat dikonfirmasi soal kedatangan pengacara Setya Novanto, Fredrich Yunadi di rumah sakit. Mereka pun dapat memastikan bahwa orang yang mereka temui di rumah sakit pada 16 November 2017 lalu adalah Fredrich.
Salah satu yang meyakinkan para perawat tersebut adalah ciri-ciri fisik Fredrich Yunadi.
Para saksi dapat dengan mudah mengenali foto wajah Fredrich yang ditampilkan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam persidangan.
"Orangnya, tinggi, kumisan, pakai kaca mata, botak, dan di bajunya ada tulisan advokat," ujar Suhaidi kepada jaksa KPK.
Menurut para saksi, Fredrich datang ke rumah sakit dan mengaku sebagai pengacara Setya Novanto. Fredrich menanyakan keberadaan dokter Michael Chia Cahaya yang saat itu bertugas di IGD.
Menurut para saksi, Fredrich meminta dokter Michael agar membuat diagnosa bahwa Novanto mengalami luka akibat kecelakaan. Namun, permintaan itu ditolak Michael.
9. Dokter IGD pilih dipecat ketimbang rekayasa data medis Setya Novanto
Dokter Michael Chia Cahaya yang bertugas di IGD mengeluhkan kepada dokter Alia seputar permintaan Fredrich untuk membuat diagnosa kecelakaan terhadap Setya Novanto.
Menurut Alia, Michael yang sudah emosi sampai menyatakan bersedia dipecat ketimbang harus menuruti permintaan Fredrich.
10. Pesan kamar untuk diagnosa hipertensi
Menurut dokter Alia, pada siang hari Fredrich memesan kamar VIP yang akan digunakan untuk Setya Novanto. Rencananya, Novanto akan dirawat inap dengan diagnosa mengalami hipertensi berat.
Bahkan, Fredrich sempat datang ke rumah sakit dan memeriksa kondisi kamar yang akan digunakan Novanto.
Namun, belakangan Fredrich meminta agar diagnosa diubah dengan keterangan luka akibat kecelakaan. Padahal, saat itu Novanto belum tiba di rumah sakit. (Abba Gabrillin)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "10 Kesaksian Dokter dan Perawat soal Rekayasa Medis Setya Novanto"