News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

IPW: Brutalisme Masih Sangat Sulit Dihilangkan dari Kepolisian

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Neta S Pane

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ind Police Watch (IPW) mengecam aksi penganiayaan antar sesama polisi di Gorontalo. Tindakan itu, dirasa sangat memalukan dan tidak bisa ditolerir.

Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, mengatakan aksi ini menunjukkan bahwa brutalisme masih sangat sulit dihilangkan dari kehidupan kepolisian.

Menurutnya, hal ini menjadi budaya dan karakter melekat dalam dinamika kepolisian di negeri ini. Terbukti dari aksi penyiksaan atau penganiayaan berulang dilakukan anggota kepolisian.

"Brutalisme ini gampang terpicu karena sikap arogansi masih bercokol kuat di sebagian anggota kepolisian. Sikap mentang-mentang selalu dikedepankan. 'Mentang-mentang' senior merasa bisa memperlakukan junior seenaknya sendiri, termasuk menyisakan," ujar Neta, dalam keterangannya, Rabu (28/3/2018).

Ia menilai sikap brutal ini tak akan pernah hilang dari Polri jika sanksi hukumnya tak jelas dan tidak tegas terhadap pelaku.

Bagaimana pun penyiksaan atau penganiayaan adalah sebuah tindak pidana, sehingga jika pelakunya seorang anggota polisi yang sesungguhnya mengerti hukum dan patuh hukum, harusnya hukumannya dua atau tiga kali lebih berat jika dibanding masyarakat awam yang melakukannya, menurut Neta.

Selama ini, lanjutnya, Polri secara institusi masih bersikap permisif dengan polisi-polisi yang brutal. Imbasnya, tidak ada efek jera, kasus penyiksaan dan brutalisme selalu berulang.

Ia mengatakan pelaku seakan tdk peduli dengan publik yang melihat kasus ini nantinya akan sangat memalukan institusi Polri.

"Seharusnya polisi-polisi yang bersikap brutal, terutama terhadap sesama polisi mesti segera dipecat dari kepolisian. Kenapa mereka harus dipecat? Sebab kepada sesama polisi saja mereka tega melakukan penyiksaan dan tindakan brutal, bagaimana lagi dengan masyarakat yang harusnya dia ayomi," kata dia.

"Kepada sesama polisi saja mereka bisa berubah menjadi monster, bagaimana lagi kepada masyarakat. Sebab itu mereka harus segera dipecat dari institusi kepolisian, jika tidak mereka akan menjadi horor bagi masyarakat," imbuhnya.

Lebih lanjut, IPW juga mempertanyakan bagaimana sesungguhnya sistem psikotes di Polri, sehingga manusia seperti ini bisa lolos dan masuk menjadi anggota kepolisian. "Seharusnya sesuai fungsi tugasnya anggota kepolisian itu senantiasa bisa melayani, mengayomi dan melindungi masyarakat, bukan polisi yg mudah naik pitam, arogan, brutal dan gampang melakukan penyiksaan, apalagi terhadap sesama polisi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini