Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - KPU RI memantau langsung pelaksanaan Gerakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) serentak di luar negeri.
Pemantauan dilakukan dengan melakukan Video Conference (Vicon) dengan kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri.
Vicon itu dilaksanakan pada Selasa (17/4/2018) pukul 10.00 WIB, dari ruang Operation Room kantor KPU RI dengan Perwakilan RI di Kota Kinabalu, Manila, Seoul, Kuala Lumpur, Sydney, New York, Den Haag, Pretoria, dan Riyadh.
"Ini merupakan hal baru, mari gunakan sebaiknya. Warga Negara Indonesia termasuk di luar negeri menggunakan haknya," ujar Ketua Kelompok Kerja Pemilu Luar Negeri Tahun 2019, Wajid Fauzi, kepada wartawan, di KPU RI, pada Selasa (17/4/2018) pukul 10.00 WIB.
Baca: Tidak Ingin Indonesia Seperti Suriah, Politikus PDIP Ingin Jokowi Cari Pendamping yang Tepat
Pelaksanaan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pemilu 2019 secara serentak pada tanggal 17 April hingga 17 Mei 2018, baik bagi pemilih di dalam negeri maupun di luar negeri.
Coklit serentak yang juga dilaksanakan di luar negeri pada 130 kantor perwakilan RI dengan data DP4LN sebanyak 2.049.708 pemilih, sedangkan data DPTLN PPWP pada Pemilu 2014 sebanyak 2.038.711 pemilih. Jumlah Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) pada Pemilu 2019 sebanyak 536 orang.
Coklit serentak di luar negeri itu akan dilaksanakan oleh 1.200 pantarlih, dengan rincian 598 pantarlih TPSN 463 pantarlih Kotak Suara Keliling (KSK), dan 139 pantarlih Pos.
Pelaksana Ketua Harian yang juga Komisioner KPU RI, Wahyu Setiawan, mengatakan kegiatan ini melakukan upaya menjamin hak politik warga negara supaya dapat dilayani dengan baik.
"Jadi gerakan coklit sedunia di perwakilan di luar negeri. Ini upaya memastikan sekaligus menjamin hak politik warga negara dilindungi. Selain warga negara di luar negeri kita tidak menutup mata hak warga negara di dalam negeri," kata Wahyu.
Wahyu mengharapkan, melalui kegiatan itu dapat menghasilkan data pemilih akurat dan komprehensif dengan demikian data tersaji lebih akurat.
Baca: Konflik Memanas, DPR Minta Pemerintah Evakuasi WNI dan Keluarkan Travel Warning ke Suriah
"Ini dimaksudkan untuk mendorong partisipasi warga pemilih dalam pemilu 2019," tambahnya.
Sejak dimulai pada pukul 10.00 WIB, secara bergantian masing-masing perwakilan PPLN atau Pantarlih dari 9 negara yang mengikuti video conference menyampaikan pembentukan badan pemilu.
Setelah itu, PPLN menyerahkan perlengkapan Coklit. Kemudian, Pantarlih luar negeri melaksanakan coklit.
Pada saat itu, Ketua KPU RI, Arief Budiman sedang berada di Kinabalu, Komisioner KPU RI, Pramono Ubaid di Manila, dan Hasyim Asyari di Seoul.