TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyodorkan 9 nama-nama internal partai untuk menjadi calon presiden atau calon wakil presiden ke mitra koalisi.
Nama Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menjadi nama yang paling unggul dari 8 nama lainnya.
Baca: Polri Terus Dalami Kasus Minyak Tumpah di Balikpapan
Baca: Pengacara Novanto Sempat Telepon Dokter Bimanesh: Dok, Skenarionya Kecelakaan
“Semua (nama) diunggulkan. Tapi kalau hasil pemilihan internal (pemira) memang nomor satu Pak Aher,” ujar Wakil Ketua Dewan Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid, di Semarang, Kamis (19/4/2018).
Wakil ketua MPR RI ini mengatakan, majelis syuro PKS telah membuat keputusan dengan mengajukan 9 nama capres atau cawapres.
Nama-nama itu ditawarkan ke partai koalisi, termasuk Gerindra. Hidayat menyebut, partainya kemungkinan besar berkoalisi dengan Gerindra di Pilpres 2019.
Hal itu karena dua partai itu sudah sering berkoalisi baik di tingkat pusat maupun di daerah.
Bahkan seringnya koalisi antar dua partai itu, kata Hidayat, Prabowo menyebut PKS-Gerindra bukan hanya sekutu kecil lagi.
“Pak Prabowo menyebut sekutu, bahkan terakhir bukan hanya (sekutu) kecil tapi disebut segajah. Kami terbiasa komunikasi intensif,” ucapnya.
Prabowo sendiri, sambung Hidayat, dalam waktu dekat bakal membicarakan soal capres ataupun cawapres dengan pihak PKS.
Calon internal dari PKS juga akan turut dibicarakan. “Dari Gerindra ada informasi Pak Prabowo segera ke DPP PKS untuk menindaklanjuti bagaimana mandat dari Gerindra sebagai calon presiden. Terus wakil tentu (nanti) dibicarakan,” ucapnya.
Sembilan nama yang diusulkan oleh Majelis Syuko antara lain Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahdi, Anis Matta, Irwan Prayotno, Sohibul Iman, Salim Segaf Al Jufri, Tifatul Sembiring, Muzammil Yusuf dan Mardani Ali Sera.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ahmad Heryawan Berpotensi Jadi Cawapres Prabowo