TRIBUNNEWS.COM - Kisah pernikahan dua anggota Polisi lewat video call viral di media sosial.
Mempelai wanita, Briptu Nova tidak bisa hadir dalam prosesi ijab kabul.
Lantaran, Briptu Nova sedang melaksanakan seleksi UNSAAT penugasaan PBB di Cikeas.
Briptu Nova pun tak kuasa menahan air mata, saat menatap layar laptop.
Ya, Briptu Nova hanya bisa menyaksikan ijab kabul melalui video call.
Video ini diposting oleh akun @rickyboz34 pada Sabtu (28/4/2018).
Akun @rickyboz34 menambahkan keterangan video seperti ini.
Mungkin ini sejarah Di Polri.
Ketika akad nikah melalui video call, mempelai pria Briptu Andik Trianto (BOZ) akad di Pontianak.
Mempelai wanita Briptu Nova (Stdl) tidak bs hadir karna masih melaksanakan rangkaian seleksi UNSAAT penugasaan PBB di cikeas..
Samawa, smg jadi cerita di masa depan
Berikut postingan videonya.
Video ini sudah dilihat lebih dari 11,5 ribu kali.
Sejumlah netizen pun ikut merasa sedih dan bahagia.
eagatha Samawa mbak nova syg semangat, hrs makin semngat jalani nya ya. Sedih bahagia
darmawati_jappar Alhamdulillah, semoga menjadi keluarga yang sakinah mawadah dan warahmah
Seperti dilansir Tribunnews.com, kisah penuh haru Briptu Nova yang terpaksa menyaksikan calon suaminya Briptu Andik Rianto, mengucapkan ijab kabul di depan penghulu hanya melalui video call viral di media sosial.
Keduanya terpisah jarak ratusan kilometer. Ijab kabul dibacakan Briptu Andik Rianto di Pontianak, Kalimantan Barat.
Sementara, Briptu Nova justru berada di Cikeas, Bogor.
Briptu Nova tengah mengikuti seleksi untuk menjadi Polisi PBB atau United Nations Police di Puslat Multi Fungsi Polri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Panggilan tugas memaksanya tak bisa mendampingi Briptu Andik saat membacakan ijab kabul.
Tanpak dalam video saat saksi mengatakan 'sah', Nova tersenyum bahagia.
Begitu pun juga rekan sesama anggota Polri yang menemaninya di Cikeas.
Kisah Briptu Nova ternyata ikut di viralnya oleh Brigjen Pol Krishna Murti melalui jejaring sosial instagram.
Ditemui di lokasi syuting film '22 Menit' dikawasan M H Thamrin, Minggu (29/4/2018), Krishna Murti menjelaskan jika seleksi yang diikuti Briptu Nova merupakan tes yang dilakukan setiap tiga tahun sekali oleh PBB.
"PBB Ini kan tes nya dateng sudah terjadwal tiga tahun sekali, jadi enggak bisa setiap tahun," ujar Krishna Murti.
Krisna menjelaskan tes yang ikuti oleh Briptu Nova itu diikuti oleh seluruh anggota kepolisian Indonesia yang sudah memenuhi syarat
"Ada 233 orang, 90 diantara nya polwan," ujar Krishna Murti.
Tes dilakukan melalui sistem gugur, yang didahuli dengan tes kemampuan bahasa inggris.
"Nah disitu dia lolos. Dari 233 lolos 113 lolos, dia salah satunya," ucap Krishna Murti.
Tahap selanjutnya yakni tes mengemudi yang terbagi menjadi dua tahapan dan dilaksanakan selama dua hari, karna banyak peserta pelatihan yang lolos.
Pada tahap ini sebanyak 91 pesera lolos, termasuk Briptu Nova.
"Test nya itu hari sabtu, jadi karna orangnya banyak ada test yang di lalukan dua hari, karna banyak kan," ujar Krishna Murti.
"Berikut nya test mengemudi yang harus ke jalanan, PBB yang mengetes, kemampuan mengemudi itu menjadi salah satu syarat," sambung Krishna Murti.
Akibat terjadi perubahan jadwal yang seharusnya ujian selesai pada Jumat 27 April 2018.
Mengharuskannya Briptu Nova tetap di lokasi tes saat hari pernikahan.
Mendapat informasi tersebut, Krishna Murti mengaku sempat menyarankan agar Briptu Nova untuk pulang guna melangsungkan akad nikah, walaupun dengan resiko ia gugur dalam seleksi.
"Saya sudah bilang akad nikah itu seumur hidup, jadi kalo dia pulang kemungkinan memang dia tidak akan mengikuti tahapan selanjutnya karna itu kan sudah direncanakan," ujar Krishna Murti.
Namun saran atas nya tersebut tampaknya diindahkah oleh Briptu Nova, dirinya memilih tetap melanjutkan tahapan seleksi.
"Tapi dia pengen banget jadi peace kepper, karna jadi peace kepper ini suatu dalam karir satu proses yang mematangkan orang tambah ilmu, tambah kompetensi, dan menambah network internasional," ujar Krishan Murti.
Krishna menceritakan, saat Briptu Nova melakukan video call dengan sang calon suami, kejadian tersebut dilalukan diselala waktu tes yang dilakukan.
"Karna tes mengemudinya itu bergantian jadi pas nunggu giliran itu dia menyaksikan," ujar Krishna Murti.
Jika lolos Briptu Nova akan mendapatkan lisensi UNSAAT, dimana dengan lisensi tersebut seorang polisi dapat di tempatkan di misi-misi seluruh dunia.
"Itu orang yang terlisensi lulus ini maka kita mulai promot negosiasi dengan PBB ditempatkan di misi misi seluruh dunia," ucap Krishna.
Kendati tidak dapat menghadiri acara ijab kabul, Nova masih dapat mengikuti acara resepsi pernikahannya yang digelar sore ini, sekira pukul 15.00 WIB di Pontianak.
Tetapi keesokan harinya, Nova harus kembali terbang dari Pontianak ke Jakarta untuk menyelesaikan ujian menembak di Sepolwan Ciputat, Banten.
'Hari ini nembak, menembak ini sudah tidak menggugurkan, menembak ini hanya jika orang yang lulus menembak berarti layak melakukan misi berbahaya," ujar Krishna.
Atas berlangsung nya pernikahan itu, Briptu Nova langsung mendaptakan ucapan selamat dari Istri dari Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, yakni Tri Suswati Karnavian.
"Kamaren saya freecall Bu Tito juga ngasih ucapan, ngasih selamat Bu Tito," ujar Krishna Murti. (