“Hingga provinsi ke kabupaten bisa mensosialisasikan partai ini. Strategi partai ini akan memperkuat di basis partai, baik ketokohan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten,” imbuhnya.
Dikatakannya, Partai Hanura di tingkat nasional banyak mempunyai tokoh, diantaranya adalah Menko Polhukam Wiranto, Ketua DPD RI Oesman Sapta dan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Dan untuk tingkat provinsi banyak tokoh.
Partai Hanura mentargetkan pada Pileg tahun 2019 akan memperoleh 12 juta suara pemilih dan mentargetkan menjadi partai menengah di Indonesia.
“Jadi tahun 2014 kita peroleh 6,5 juta suara, itu sekitar 5,2 persen. Bila kitadoeble saja jadi 12 persen saja itu cukup realistis. Semua jaringan partai dari pusat hingga ranting bekerja keras. Sekarang tingkat PAC sudah 100 persen terbentuk dan untuk ranting dan anak ranting sudah terbentuk 50 persen,” katanya.
Untuk pencalegan Partai Hanura nantinya akan melihat basis ketokohan. Bila dalam pencalegan pemilu terdahulu dilakukan pencalegan yang di drop dari pusat, namun untuk pencalegan Pileg tahun 2019 berasal dari tokoh daerah.
“Kita memiliki tokoh nasional yang berkiprah di senayan. Sistem pancalegan kita yang berbeda, bila dulu di drop dari pusat, dan sekarang melihat ketokohan dari daerah. Demikian dari kabupaten hingga provinsi kita lihat ketokohan tersebut yang dilihat dari pencalegan. Saat ini pemilih kita makin rasional, dan melihat generasi milenial ini untuk mencari tokoh-tokoh baru yang lebih bagus,” pungkasnya.