Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kakak angkat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Andi Analta Amir, hadir dalam acara doa bersama yang diselenggarakan komunitas #KamiBersamaPolri, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (10/5) malam.
Dalam kesempatan itu, Andi memaparkan jika Ahok baru mengetahui kerusuhan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, keesokan harinya.
Diketahui, kerusuhan itu terjadi, Selasa (8/5/2018) malam.
Baca: Istri Iptu Luar Biasa Anumerta Yudi Melahirkan Di RS Bhayangkara Brimob
"Adik saya (Ahok) dalam keadaan yang tidur nyenyak, jam 11 udah tidur. Kegaduhan berlangsung dia sudah tidur," ujar Andi, di depan gerbang Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (10/5/2018).
"Kondisi Ahok posisinya memang jauh dari blok dan pada posisi pagi hari justru beliau (Ahok) baru mengetahui," imbuhnya.
Baca: 50 Polisi Jaga Acara Doa Bersama di Mabes Polri
Andi mengaku berterima kasih kepada kesigapan Polri dalam menghadapi keadaan yang genting.
Ia merujuk pada lokasi rutan dimana Ahok ditahan yang berjarak dua blok dari tempat kerusuhan. Meski jauh, kata dia, pengamanan disana diketatkan lantaran kondisi yang tidak kondusif dan darurat.
"Alhamdulillah atas kesigapan Polri yang begitu sigap dalam menghadapi keadaan yang genting sekali, maka walaupun bloknya jauh pengamanannya ekstra diketatkan. Karena memang keadaan darurat yang tidak kondusif," ungkapnya.
Baca: Unggah Foto Penyiksa Polisi di Kerusuhan Mako Brimob, Postingan Krishna Murti Bikin Netizen Murka
Sebelumnya, kerusuhan terjadi di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, sejak Selasa (8/5) malam hingga Kamis (10/5) pagi.
Dalam peristiwa itu, para narapidana terorisme (napiter) melakukan penyanderaan terhadap anggota Polri. Dimana akhirnya lima anggota Brimob Polri tewas. Satu orang polisi lagi yang disandera akhirnya dibebaskan dengan penuh luka, pada Kamis dini hari.
Kerusuhan akhirnya diakhiri setelah 145 napiter melakukan penyerahan diri tanpa syarat. Sementara 10 napiter lainnya menyerah setelah dilakukan tindakan ultimatum dari kepolisian.