TRIBUNNEWS.COM - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian menyebutkan ada sejumlah kelompok yang diwaspadai polisi terkait ISIS di Indonesia.
Pertama, kelompok JAT-JAD yang memiliki sejumlah sel.
Kedua, mereka yang baru kembali dari Suriah.
Beberapa di antara mereka tertangkap oleh otoritas di Turki dan Yordania sebelum kembali ke Indonesia.
"Mereka yang kembali dari Suriah ada 500 orang, termasuk di antaranya keluarga ini (pelaku)," kata Tito di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
Tito dalam konferensi persnya di Surabaya menyebutkan, jumlah mereka yang sudah berangkat ke Suriah tercatat lebih dari 1.100 orang.
500 di antaranya masih di Suriah, 103 meninggal di Suriah, dan sisanya dideportasi kembali ke Indonesia.
"Itu jadi tantangan kita karena mindset mereka ideologinya ISIS," katanya.
Di Jatim sendiri, kata Tito, kelompok yang bergerak adalah JAD Surabaya termasuk satu keluarga yang diduga sebagai pelaku pengeboman di tiga gereja di Surabaya.
"Kami sudah lapor ke Presiden bahwa Polri, TNI, BIN selain yang ditangkap dua hari yang lalu saya lapor ke TNI kita akan operasi bersama, penangkapan-penangkapan ke sel-sel JAD-JAT maupun mereka yang akan melakukan aksi," katanya.
Balas Dendam
Sebelumnya, menurut Tito, untuk beberapa kasus termasuk aksi bom Thamrin para dalangnya telah diproses.
Tetapi di lapangan para pemimpinnya digantikan sosok lain.
Di antaranya ditunjuk Ketua Jemaah Anshor Daulah (JAD) Jatim Zainal Ansyori yang diketahui membiayai penyelundupan senjata ke Filipina.