TRIBUNNEWS.COM - Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) kembali aktif setelah mendapat persetujuan Presiden Joko Widodo.
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memastikan, Presiden Joko Widodo menyetujui pengaktifan kembali Koopssusgab untuk membantu Polri melaksanakan tugas pemberantasan terorisme.
Diketahui Koopssusgab merupakan gabungan personel TNI dari seluruh satuan elite yang ada di TNI, baik matra darat, laut, maupun udara.
"Untuk Komando Operasi Khusus Gabungan TNI, sudah direstui oleh Pak Presiden dan diresmikan kembali oleh Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto)," ujar Moeldoko saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (16/5/2018).
Pertama kali, Koopssusgab dibentuk saat Moeldoko menjabat sebagai Panglima TNI pada Juni 2015.
Namun, beberapa waktu kemudian dibekukan.
Moeldoko melanjutkan, perbantuan Koopssusgab terhadap Polri dalam pemberantasan terorisme akan komandoi oleh Panglima TNI sendiri.
Namun tetap berkoordinasi dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian.
"Tugas teknisnya seperti apa, nanti mengenai itu akan dikomunikasikan antara Kapolri dengan Panglima TNI," ujar Moeldoko.
Saat ditanya apakah Koopssusgab memiliki masa waktu operasi, Moeldoko berharap, tak demikian.
"Kalau bisa ya seterusnya. Karena lingkungan strategis yang berkembang seperti saat ini, diperlukan (pembentukan satuan keamanan) semacam itu," ujar Moeldoko.
"Intinya kami siap. Serahkan kepada aparat keamanan. Kami siap untuk menghadapi situasi apapun."
"Masyarakat enggak perlu resah, enggak perlu takut. Sekali lagi, percaya kepada kami," lanjut dia.
Tugas tugas Koopssusgab