TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Terduga teroris akhirnya dibekuk oleh Densus 88 Antiteror di Desa Banjararum, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Pasangan suami istri SA (37) dan WMW (40) diamankan pukul 02.00 WIB, Selasa (15/5/2018).
Mereka dikenal sebagai keluarga yang tertutup di lingkungan tetangga.
Dilansir dari TribunJatim.com, Nindi, tetangga kedua terduga teroris mengungkapkan tidak banyak berinteraksi dengan mereka.
Baca: Hamas Sebut 50 Anggotanya Tewas Pekan Ini di Perbatasan Gaza
Menariknya, saking tertutup dari masyarakat, WMW memiliki cara unik saat berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Seperti membeli sayuran misalnya, WMW memanggil pedagang lewat balik pintu.
"Tukang sayurnya yang diminta ke pintu rumahnya," ujar Nindi.
"Jadi kalau beli, tidak seperti tetangga lain yang keluar dan membeli di depan rumah," lanjutnya.
Perihal penggerebekkan tersebut, warga penasaran SA, terduga teroris yang ditangkap di Malang adalah tetangganya.
"Sejak semalam warga sini ramai membicarakan penangkapan SA. Warga penasaran apa benar SA yang dimaksud tetangga kami," kata Kurniawan, warga Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Rabu (16/5/2018).
Warga sudah mendengar informasi soal penangkapan SA oleh tim Densus 88 di Malang.
Dilansir dari Surya.co.id, menurut Kurniawan, selama ini perilaku SA di lingkungan biasa-biasa saja.
SA sering ikut salat jamaah di masjid di lingkungan setempat. Hanya saja, SA kurang bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Kalau kumpul-kumpul dengan warga sekitar sangat jarang. Setahu saya dia bekerja jualan buku. Saya ketemu dia (SA) sekitar dua pekan lalu," ujarnya.
Warga lain yang enggan disebutkan namanya, mengatakan keluarga SA memang tertutup. Kelurga SA jarang bergaul dengan tetangga.
Istri SA, keluar rumah hanya untuk beli sayur dan mengantar anaknya ke sekolah.
Baca: Ayu Ting Ting Akhirnya Angkat Bicara Soal Isu Dirinya Akan Menikah Lagi
"Kedua anaknya disekolahkan di luar desa, saya tidak tahu di mana," katanya.
Dia mengatakan, dandanan istri SA sebelumnya juga biasa-biasa saja. Istrinya hanya memakai jilbab.
Tetapi, belakangan istri SA juga memakai cadar.
"Istrinya disuruh pakai cadar. Kalau tidak mau akan diceraikan. Mereka menikah sudah 10 tahunan," ujarnya.
SA selama ini tinggal di rumah orang tuanya di RT 003 RW 002 Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar. Rumah orangtuanya lumayan besar.
Bangunan rumah model bangunan lama.
Rumah itu berpagar tembok tingginya sepinggang orang dewasa.
Saat Surya ke lokasi, kondisi pintu dan jendela rumah tertutup rapat.
Simak video di atas! (*)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judulBersikap Aneh Saat Belanja, Ternyata Istri Terduga Teroris Juga Diancam Cerai Jika Tak Pakai Ini