TRIBUNNEWS.COM - Situasi menjadi hening, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tampak berulang kali menyeka air matanya yang turun ke pipi.
"Bu Risma, mengapa Ibu menangis?" tanya Rosi, Risma masih bungkam.
"Bu Risma kenapa ibu menangis?" tanya Rosi lagi.
"Trauma ini bukan anak-anak teroris saja, tapi anak-anak yang lain ikut trauma," ujarnya sambil tersedu.
Kacamatanya dilepaskannya.
Tangan Risma sibuk menyeka air mata.
"Apakah kerisauan Bu Risma sehingga kami harus melihat air mata?" tanya Rosi kemudian.
"Saya ingin melindungi anak-anak."
"Mereka tidak mengerti. Mereka tidak paham, tapi mengapa ini terjadi?"
"Mengapa mereka (para pelaku dewasa) tega melukai mereka. Mereka enggak ngerti apa-apa," tutur Risma terisak.
"Mereka enggak ngerti," ungkapnya lagi.
Risma menangis tersedu-sedu ketika teringat dengan anak-anak terkait rangkaian peristiwa ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.
Mulai dari bom tiga gereja pada Minggu (13/5/2018) hingga bom di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018).
Mata Risma berkaca-kaca hingga tangisnya pecah setelah pekerja seni Nia Dinata menyampaikan dukungannya untuk Risma.