News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bantah Petisi, Polri: Al-Quran Tidak Pernah jadi Barang Bukti Kejahatan

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mabes Polri membantah bahwa pihaknya menjadikan Al-Quran sebagai barang bukti kejahatan seperti yang diungkapkan sebuah petisi pada laman www.change.org.

"Kami tidak pernah memberi label kitab suci Alquran sebagai barang bukti kejahatan," ujar Karopenmas Polri, Brigjen Pol Mohammad Iqbal, melalui pesan singkat Tribunnews.com, Sabtu (19/5/2018).

Iqbal menegaskan bahwa 90 persen penyidik Densus 88 Antiteror telah sepakat mengenai betapa sucinya Alquran serta kitab suci lainnya.

"Rekan-rekan kami di Densus 88 itu sudah belasan tahun menyidik. 90 persen penyidik di Densus juga Muslim dan Kadensusnya pun sangat taat ibadah dan sudah Haji. Mereka paham betapa sensitifnya soal aqidah, apalagi ttg Kitab suci Al Quran," ungkap Iqbal.

Dirinya mengungkapkan bahwa penyidik sangat paham bahwa tidak ada sama sekali hubungan terorisme dengan kitab suci Alquran. Bahkan penyidik pun tahu bahwa aksi terorisme sangat bertentangan dengan isi dan makna yang terkandung dalam Alqur'an.

Dirinya meminta masyarakat untuk tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan petisi tersebut.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terhasut dengan isi petisi," ujar Iqbal.

Sebelumnya, muncul sebuah petisi 'Alquran Bukan Barang Bukti Kejahatan' di situs www.change.org.

Dalam laman situs, diketahui petisi ini dibuat pada Kamis (17/5) kemarin.

Si pembuat petisi menyatakan kekecewaannya pada polisi yang beberapa kali menyebut Alquran sebagai barang bukti kejahatan terorisme.

"Wahai aparat penegak hukum; Alquran adalah kitab suci umat Islam. Alquran adalah wahyu Allah Swt. Adalah tidak pantas dan tidak benar menjadikan Alquran sebagai barang bukti kejahatan. Ada banyak barang yang ditemukan di suatu TKP yang tidak terkait dengan kejahatan yang terjadi, tetapi mengapa Alquran yang suci itu dikelompokkan ke dalam barang bukti?" demikian pernyataan si pembuat petisi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini