TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari lalu Kementrian Agama RI merilis 200 penceramahyang dianggap 'aman' dan direkomendasikan dalam menyampaikan khotbah.
Namun sebagian kalangan menilai rilisan tersebut tidak mewakili aspirasi umat.
Menanggapi hal tersebut maka Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saiffudin meminta maaf.
"Atas nama Kementerian Agama, selaku Menteri Agama, saya memohon maaf kepada nama yang ada dirilis yang merasa tidak nyaman namanya ada di sana," ujarnya Senin (21/5) seperti dikutip dari Tribunnews.
Menag menambahkan bahwa rilisan tersebut dikeluarkan untuk memberi kebutuhan penceramah atau mubaligh kepada masyarakat.
"Ini bukan seleksi, bukan akreditasi, apalagi standardisasi. Ini cara kami layani permintaan publik," kata Lukman.