(TribunWow.com/Woro Seto)
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Sekretaris di Era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dipo Alam menuliskan pengalamannya saat di era Presiden Soeharto.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Twitter @dipoalam49 yang ia tuliskan pada Rabu (23/5/2018).
Mulanya, SBY memberikan tanggapan soal revisi UU antiterorisme yang saat ini menjadi perbincangan lantaran perdebatan yang menyangkut soal definisi terorisme.
Bahkan SBY mengatakan bahwa ia sepakat dengan pemerintah yang berusaha mengkhususkan agar tetap fokus.
SBY juga mengungkapkna bahwa aksi terorisme bukanlah sebuah pengalihan isu.
"Serangan teroris beberapa saat lalu nyata. Saya tak latah berkata "ini pengalihan isu", seperti tuduhan sejumlah politisi kpd saya dulu yg "ASBUN".
Saya juga dukung revisi UU "Anti Terorisme" Th 2003, agar lebih efektif pencegahan & penindakannya. Ke depan tak ada alasan lagi.
Definisi terorisme yg ditawarkan pemerintah baik. Tajam, fokus & relevan. Jangan seperti rumusan "subversi" yg melebar ke mana-mana.
Aparat keamanan & penegak hukum perlu miliki kewenangan yg cukup, sehingga bisa deteksi, cegah & gagalkan serangan teroris.
Kewenangan utk menyadap & menahan terduga teroris harus tepat & benar. Jangan disalahgunakan. Jangan rakyat malah merasa "diteror