Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla mengingatkan jajaran dan anggota Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk menjadikan masjid sebagai tempat penebar kedamaian.
Bagi JK, masjid memiliki peranan penting untuk menjaga ideologi agar tidak bergeser.
Ia mencontohkan pergeseran ideologi dapat mengakibatkan satu keluarga di Surabaya melakukan tindakan pengeboman atas dasar suatu pemikiran.
Bagaimanapun ujar Kalla, masjid memiliki tanggung jawab memelihara dan membantu terjaganya ideologi.
"Bagaimana sekeluarga di Surabaya bisa mengebom, bagaimana bisa terjadi anak 10 tahun itu, ikut bapak, ikut ibu. Ini pertama kali terjadi di dunia. Ideologi apa yang beredar. Pengurus mesjid tentu bertanggung jawab apa yang terjadi, kenapa bisa terjadi. Karena itu masjid juga harus menciptakan kedamaian pada kita semuanya," kata JK dalam sambutannya pada acara Buka Bersama DMI, di Istana Wapres, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Jumat (25/5/2018).
Baca: Percaya Diri Pasti Ikut Pilpres 2019, Gatot Mengaku Selalu Berkomunikasi Dengan Demokrat
Pemberitaan terkait hal itu kata Kalla, bahkan tersebar ke dunia, mengingat kejadian tersebut pertama kali terjadi baik di Indonesia maupun dunia.
"Karena tanpa masjid yang menenun kedamaian itu, bangsa kita banyak masalah seperti kita tahu bagaimana kalau ideologi bergeser kita luar biasa, menjadi berita besar di dunia bukan di Indonesia," tuturnya.
Buka Puasa bersama jajaran DMI dihadiri sekitar 200 orang. Imam sekaligus pengurus Masjid Istiqlal, Nazarudin Umar mengisi tausiah sebelum buka puasa berlangsung.
Acara ini juga dihadiri Wakapolri Komjen Pol Syafruddin yang hadir dengan baju koko berwarna putih.