Selain itu, alasan lainnya tidak lepas dari demokrasi di tanah air yang semakin matang.
Indonesia juga dianggap sebagai negara yang menjunjung tinggi toleransi. Hal itu ditunjukkan dari keberagaman agama, serta negara yang menghormati proses demokrasi.
"Dari berbagai pertemuan di PBB, jelas sekali bahwa masyarakat internasional sangat menghargai rekam jejak Indonesia dan melihat demokrasi dan toleransi di Indonesia sebagai aset untuk Indonesia dapat berperan aktif di DK PBB," kata Retno.
Sebelum kembali terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB, Indonesia telah mengikuti pencalonan dan kampanye yang dimulai pada 2016 lalu.
Kemudian nantinya Indonesia akan menjadi bagian dari proses perumusan kebijakan dalam DK PBB mulai 1 Januari 2019 hingha 31 Desember 2020 mendatang.
Dewan Keamanan PBB merupakan badan utama lembaga tersebut yang memiliki peran serta tugas dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Dalam posisinya saat ini, Indonesia akan memperkuat perdamaian dan stabilitas global.