TRIBUNNEWS.COM -- Secara umum pemerintah menyebut pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2018 di 171 daerah di Indonesia pada Rabu (27/6/2018) berlangsung sukses.
Nyaris tak terjadi kejadian luar biasa yang menonjol sehingga pilkada berlangsung tertib.
Meskipun penghitungan real time Komisi Pemilihan Umum belum final, namun sejumlah lembaga survei sudah memberikan gambaran pasangan calon kepala daerah mana yang menang dalam Pilkada Serentak 2018.
Gambaran ini diketahui berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count.
Berdasarkan perhitungan itu, terlihat sejumlah partai yang terbilang sukses menjadi partai pengusung dalam Pilkada Serentak 2018.
Partai Nasdem bisa dikatakan meraih banyak kemenangan dalam pilkada tingkat provinsi.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengklaim memenangkan pilkada di 11 provinsi.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pasangan yang diusung Partai Nasdem terlihat sukses di 10 provinsi.
Ini tentu dengan catatan bahwa hingga Rabu malam belum diketahui hasil Pilkada Papua 2018, salah satu daerah yang diklaim Surya Paloh dimenangkan Nasdem.
PAN dan Partai Hanura menyusul di bawah Partai Nasdem, masing-masing dengan memenangkan 9 provinsi dan 8 provinsi.
Sementara Partai Golkar sebagai partai pemenang di Sulawesi Selatan sejak era pemilihan digelar di Indonesia menang di lima provinsi. Di Sulsel, versi hasil hitung cepat calon Golkar Nurdin Halid-Aziz Mudzakkar kalah.
Tentu saja jumlah ini jika mengesampingkan hasil Pilkada Papua dan Pilkada Maluku Utara yang belum diketahui hasilnya.
Meski terbilang sukses memenangkan pilkada sejumlah wilayah, tidak berarti Partai Nasdem, PAN, atau Partai Hanura sukses menempatkan kadernya sebagai kepala daerah.
Misalnya saja, kader Partai Nasdem yang terpilih sebagai gubernur berdasarkan hasil quick count hanya Ali Mazi dan Viktor Laiskodat.
Lalu bagaimana perolehan partai lainnya?