News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pilkada Serentak

Klaim Kemenangan NasDem Dinilai Semu

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ARMADA KAMPANYE - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh hadir dalam Peluncuran Armada Kampanye Partai Nasdem di Ken Park, Minggu (8/4). Peluncuran 110 truk armada kampanye Partai Nasdem yang disebar ke tiga DPW yakni DPW Jawa Timur, DPW Jawa Tengah dan DPW Jawa Barat itu untuk menunjang pemenangan Partai Nasdem pada Pilkada 2018 dan Pemilu 2019. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Klaim NasDem sebagai partai yang paling banyak meraih kemenangan dalam Pilkada Serentak 2018 dinilai semu.

Ini lantaran kemenangan hanya diukur dari berapa pasangan calon yang didukung partai besutan Surya Paloh tersebut.

“Seharusnya kemenangan dilihat dari berapa kader partai yang berhasil memenangkan pilkada. Bukan jumlah dukungan kepada paslon,” kata Direktur Eksekutif Segitiga Institute, M Sukron, di Jakarta, Senin (2/7/2018).

Baca: Nasdem: Menang di 10 Pilgub Bukti Bukan Partai Anak Bawang

Menurut Sukron, kalau di sejumlah daerah dukungan sebuah partai sifatnya hanya ‘menggenapi’ syarat dukungan paslon yang didukung partai-partai besar, seharusnya itu tidak perlu diklaim sebagai kemenangan.

“Apalagi dibesar-besarkan. Itu namanya kemenangan semu,” imbuhnya.

Menurut Sukron, klaim kemenangan partai dalam pilkada, sebenarnya ada pada seberapa banyak kader partai sendiri yang terpilih sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah.

“Karena dari sinilah dapat terlihat keberhasilan kaderisasi kepemimpinan partai tersebut,” ujarnya.

Dalam pilkada di 17 provinsi, menurut hasil hitung cepat, NasDem mendudukan 3 kadernya sebagai gubernur, yakni Viktor Laiskodat (NTT), Herman Deru (Sumsel) dan Ali Mazi (Sultra). Namun, dari 3 politikus tersebut itu hanya Viktor yang benar-benar kader asli NasDem.

Sementara, Herman Deru diketahui masuk NasDem saat mendaftar sebagai cagub, dan Ali Mazi adalah bekas kader senior Partai Golkar.

“Kalau begini, di mana letak sukses kaderisasi kepemimpinan partainya?” kata Sukron.

Seperti diberitakan, NasDem mengklaim paling banyak menang dalam Pilkada Serentak 2018.

Dari pilkada di 17 provinsi, NasDem mengklaim menang di 11 provinsi.

Padahal, dari jumlah kemenangan tersebut, partai sempalan Golkar itu hanya berhasil mendudukan 4 kadernya, yakni untuk 3 posisi gubernur dan 1 posisi wakil gubernur.

Sementara, masih ada partai lain yang lebih banyak mendudukan kadernya sebagai kepala daerah atau wakil kepala daerah.

Misalnya, PDI Perjuangan yang berhasil mendudukan 7 kadernya di provinsi, yakni 4 posisi gubernur dan 3 wakil gubernur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini