TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIP), Syamsuddin Haris, mengungkapkan setidaknya lima bakal calon presiden yang akan bersaing dengan presiden petahana Joko Widodo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Lima orang tersebut, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mantan Panglima TNI. Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo, tokoh islam Rizieq Shihab, dan wakil presiden Jusuf Kalla.
“Lawan tanding belakangan ini bertambah banyak, bukan hanya Prabowo. Empat atau lima nama lawan tanding Jokowi. Yang pertama Prabowo, Anies, Gatot, Habib Rizieq, sulit diduga Pak JK (Jusuf Kalla,-red),” ujar Haris, dalam sesi diskusi PARA Syndicate bertema “Presidential Race: Siapa Lawan Tanding Jokowi?”, Jumat (6/7/2018).
Baca: Pilpres 2019, Penantang Jokowi Diprediksi Bukan Lagi Prabowo Subianto
Dia menilai, penantang utama Jokowi tidak lagi Prabowo Subianto, yang bersaing dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu di Pilpres 2014.
Namun, sampai saat ini, kata dia, belum diketahui siapa yang akan menandingi suami dari Iriana tersebut.
“Belum cukup jelas siapa yang potensi penantang utama. Penantang utama bukan lagi Prabowo,” kata dia.
Menurut dia, ada ketentuan ambang batas pencalonan presiden minimal sebesar 20 persen membuat peluang munculnya pasangan calon presiden lebih dari dua pasangan calon masih kecil.
Meskipun begitu, dia menambahkan, tidak menutup kemungkinan terbentuk koalisi baru di luar pendukung pemerintah dan oposisi.
“Walaupun ada peluang muncul calon ketiga, kalau betul koalisi Gerindra-PKS terjadi. Sisanya masih ada peluang. Partai PAN, Demokrat, PKB. PKB (Muhaimin Iskandar,-red) tidak dipinang Jokowi sebagai cawapres,” tambahnya.
Dia memprediksi pengumuman pasangan calon presiden-wakil presiden akan diumumkan pada saat terakhir waktu pendaftaran capres-cawapres ke KPU RI.
Adapun, KPU RI menetapkan waktu pendaftaran pasangan calon presiden-calon wakil presiden mulai 4 Agustus-10 Agustus 2018.