Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PDI Perjuangan, Ahmad Basarah menilai hasil survei yang menyatakan #2019GantiPresiden yang makin populer merupakan bagian dari propaganda dalam politik.
Dia menghubungkan saat bicara ganti presiden maka masuk dalam ranah sistem pemilu di mana mekanisme demokrasi dalam memilih pemimpin harus ditegakkan secara fair.
Baca: Makin Seru, Isu Tarik Menarik Antara Prabowo dengan Anies Baswedan
"Jadi menurut saya hasil survei yang mengatakan #GantiPresiden makin populer itu bagian dari propaganda politik yang belum masuk dalam ranah sistem pemilhan presiden," ucap Basarah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
"Kalau kita bicara konteks pemilu maka bicara ganti presiden, maka harus ditawarkan kepada rakyat, siapa calon presidennya jadi baru kita bicara mekanisme demokrasi dalam hal memilih pemimpin secara fair," ucapnya menambahkan.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil surveinya, Selasa (10/7/2018).
Dalam hasil survei tersebut, salah satunya memperlihatan #2019GantiPresiden makin populer.
"Kita melihat kampanye #2019GantiPresiden makin populer dan makin disukai," ucap peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby di kantornya, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (10/7/2018).