Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ilham Rian Pratama
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto bersama jajaranya melakukan pertemuan dengan Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, di Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018) malam.
Airlangga mengatakan dalam pertemuan tersebut membahas sejumlah hal terkait Pemilu 2019.
"Beliau sampaikan karena ini bangsa kita akan menghadapi pemilu presiden dan keputusan yang diambil dalam satu minggu ke depan ini akan menentukan bangsa kita 5, 15, sampai 50 tahun ke depan," ucap Airlangga.
Baca: AHY: Prabowo Adalah Pemimpin Tegas, Hebat, dan Efektif
Habibie selaku Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, lanjut Airlangga, menceritakan bagaimana sejarah dari partai berlogo pohon beringin tersebut.
Termasuk sejarah ketika Indonesia menghadapi krisis ekonomi setelah lengsernya Presiden Soeharto.
"Pak Habibie tadi mengatakan bahwa beliau mengawal kepada generasi hari ini. Karena kebetulan saya dan pengurus Golkar hari ini sama dengan generasi anaknya Pak Habibie," tuturnya.
Airlangga menjelaskan, Habibie juga menitipkan bangsa Indonesia kepada generasi berikutnya.
Baca: Jokowi Akan Temui Ratusan Ribu Pendukungnya di Sentul Besok
"Kebetulan Partai Golkar yang saat ini ikut turut mengawal pemerintahan Pak Jokowi dan Partai Golkar sudah mengambil keputusan mendukung Pak Jokowi. Beliau tentu sebagai ketua dewan kehormatan Partai Golkar sangat mendukung itu," katanya.
Airlangga melanjutkan, Habibie pun mengatakan lima tahun pertama pemerintahan Jokowi tahapan infrastruktur sudah dilaksanakan secara masif.
Baca: Habibie Setuju Golkar Dukung Jokowi
"Nah tentu periode kedua itu membutuhkan bagaimana mengisi selanjutnya. Terutama untuk pengembangan ekonomi dan pengembangan kesejahteraan," pungkasnya.
Kata Airlangga, Habibie pun berpesan agar seluruh program pembangunan yang dilakukan pemerintah dilaksanakan secara berkelanjutan.
"Beliau punya pengalaman membangun industri tidak hanya di dalam negeri tetapi di luar negeri dan tentu mempunyai aspirasi bahwa kegiatan yang terkait dengan nilai tambah, terkait dengan visi ke depan, terkait dengan revolusi industri dan yang lainnya perlu diisi secara baik," katanya.