Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejumlah elite partai Golkar menyambangi kediaman Presiden ketiga RI, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) di Kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (3/8/2018).
Mereka yang hadir di antaranya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, Sekretaris Jenderal Golkar Lodwijk F Paulus.
Kemudian Bendahara Umum Partai Golkar Robert J Kardinal, dan jajaran pengurus lainnya seperti Aziz Syamsuddin dan Ace Hasan Syadzily.
Baca: Polisi Menduga Pembunuhan Sopir Taksi di Tangerang Dipicu Pelaku Tak Mampu Bayar Ongkos
Termasuk Ketua Golkar Jakarta Agus Gumiwang Kartasamita.
Selain itu, tampak pula Akbar Tandjung, Rizal Malarangeng, dan lainnya hadir dalam kesempatan tersebut.
Para pengurus Golkar tersebut menggelar pertemuan di ruang perpustakaan Habibie-Ainun yang berada di tengah rumah.
Baca: Pembunuh Sopir Taksi di Tangerang Sempat Tawarkan Mobil Berisi Mayat Korban Rp 25 Juta
Mereka masuk ke dalam ruang pertemuan bersama Habibie sekitar pukul 18.40 WIB.
Habibie yang mengenakan baju koko putih lengkap dengan peci hitamnya langsung mempersilakan para pengurus Golkar duduk, begitu masuk ke dalam ruangan.
Pertemuan tersebut digelar secara tertutup, setelah Habibie menyapa para elit Golkar yang hadir.
Robert Kardinal yang ditemui dilokasi mengatakan bahwa kedatangan pengurus DPP Golkar untuk bersilaturahmi dengan Habibie yang menjabat Ketua Dewan Kehormatan Golkar.
Baca: Ketika Seekor Badak di Taman Safari Meksiko Berupaya Gulingkan Mobil yang Ditumpangi Satu Keluarga
Selain silaturahmi, DPP Golkar juga akan membahas soal perisiapan partai menjelang Pemilihan legislatif dan Pemilihan presiden 2019.
"Saya engga tahu persis, kan bisa saja diomongin, kan ada Pileg juga, jangan sampai ini kan, paling tidak nomor dua atau nomor satu gitu kan, perlu dibicarain minta restu senior" katanya.
Sebelumnya Robert mengatakan para pengurus DPP Golkar juga telah menemui Ketua Dewan Pakar golkar Agung Laksono dan Ketua Dewan Pembina Golkar Aburizal Bakrie.
Pertemuan tersebut sebagai bagian dari silaturahmi untuk meminta restu sebelum menghadapi pesta demokrasi.
"Sebagai orang Indonesia kan harus sowan ke senior supaya diberkahi," katanya.