Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fx Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kerap menyampaikan komentar provokatif dalam setiap acara, TV One diminta untuk tidak mengundang Pengamat Rocky Gerung. Jika ini diteruskan sangat berbahaya dan bisa memecah belah masyarakat.
"Saya meminta managemen TV One tidak memanggil lagi Rocky Gerung sebagai narsum. Sudahi perpecahan ini karena di awali oleh stetmen Rocky yang sangat provokatif," kata Ketua Umum Forum Komunikasi Masyarakat Jakarta, Harianto Badjoeri dalam keterangan persnya, Selasa (7/8/2018) di Jakarta.
Harianto menilai pernyataan berbau kritik terhadap pemerintahan Jokowi-JK yang kerap disampaikan oleh Pengamat Rocky Gerung dinilai sangat berbahaya. Ini bisa terus memicu permusuhan di tengah-tengah masyarakat.
"Sebagai orang akademisi sudah sepantasnya apa yang keluar dari Rocky harusnya berbuat sejuk, jangan memancing kondisi perpecahan," ungkap mantan Kasatpol PP DKI itu.
Rocky kata Harianto harus menahan diri, jangan terus mengumbar kebenciaan kepada pemerintah saat ini. Harusnya, sebagai akademisi dia bisa mengeluarkan kritik yang membangun. Bukan kritik yang sangat berbahaya.
"Kasihlah kritik yang menyejukan. Karena saya yakin jika kritik disampaikan dalam etika yang baik pemerintah akan mengakomodirnya. Bukan etika pemecah belah," ujarnya.
Harianto menilai pemerintah saat ini sudah berusaha maksimal untuk membangun Indonesia. Persoalan ada kekurangan itu semua dialami oleh pemerintahan sebelum-sebelumnya.
"Stop dan hentikan komentar pemecah belah. Marilah bangun persatuan dan kesatuan bangsa. Jaga bangsa ini dari perpecahan," tandasnya.
Lanjutnya, Forum Komunikasi Masyarakat Jakarta dalam waktu dekat akan melakukan aksi ke TV One sebagai bentuk protes terhadap narasumber Rocky Gerung di Indonesia Lawyers Club (ILC).