TRIBUNNEWS.COM - Hari raya Idul Adha 2018 diperkirakan jatuh pada tanggal 22 Agustus.
Masyarakat Indonesia biasa menyebut hari raya Idul Adha dengan kurban.
Kurban adalah persembahan kepada Allah (seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari Lebaran Haji).
Sering terjadi perdebatan di masyarakat antara pelaksanaan kurban dan akikah.
Namun mana yang harus lebih didahulukan antara berkurban atau akikah?
BACA: Pemerintah Belum Umumkan, Muhammadiyah Telah Tetapkan Kapan Jatuhnya Idul Adha 2018
Aqiqah adalah penyembelihan ternak (seperti kambing atau lembu) sebagai pernyataan syukur orang tua atas kelahiran anaknya, lazimnya dilaksanakan pada hari ketujuh.
Tak semua bayi telah melakukan akikah saat berusia tujuh hari setelah kelahirannya.
Beberapa orang bahkan hingga dewasa belum melakukan akikah karena berbagai faktor.
Sebenarnya, akikah dan kurban mempunyai persamaan dalam hal penyembelihan hewan sebagai bentuk rasa syukur.
Tapi, akikah dan kurban mempunyai waktu pelaksanaan yang berbeda.
Melansir dari nu.or.id, pelaksanaan akikah adalah hak setiap anak yang dibebankan kepada orang tuanya dari anak bayi hingga baligh.
Namun saat menjelang hari raya Idul Adha, sebaiknya mendahulukan kurban dari pada akikah.
Pertimbangannya, kurban hanya bisa dilakukan pada 10-13 Zulhijah, sedangkan akikah pelaksanaannya kapanpun.
Jika ingin melaksanakan akikah dan kurban secara bersamaan bisa mengikuti pendapat Iman Ramli.
VIRAL: Jelang Idul Adha 2018, Harga Hewan Kurban Sapi dan Kambing per Agustus Alami Kenaikan
Al-‘allamah Ar-Ramli mengatakan apabila seseorang berniat dengan satu kambing yang disembelih untuk kurban dan aqiqah, maka kedua-duanya dapat terealisasi.
Akan lebih baik lagi, melaksanakan kedua-duanya jika dalam kondisi mampu.
(Tribunnews.com/Diah Ana)