TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keputusan mundurnya Asman Abnur membuat para bawahannya sempat kaget. Putusan itu sama sekali tidak dibicarakan kepada para pegawai kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi.
Hal itu diungkapkan oleh Deputi SDM Aparatur KemenPAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja yang menjelaskan mantan pimpinannya itu tidak pernah berbicara kepada bawahan untuk pergi dari kursi menteri PAN-RB.
"Tidak. Tidak ada omong-omongan sebelumnya. Biasa saja. Kami semua kaget dan baru tahu dari media justru waktu isu pergantian itu berkembang," ungkapnya di Kantor KemenPAN-RB, Jakarta, Rabu (15/8).
Rasa penasaran Setiawan berlalu begitu saja, mengingat di kementeriannya sudah berganti tiga menteri dalam satu periode yang sama. Terlebih, sehari sebelum pelantikan menteri baru, politisi PAN itu sudah melakukan konsolidasi agar semua target dapat terselesaikan.
"Tidak begitu khawatir untuk kinerja sih. Soalnya, kami sudah memiliki target juga. Tinggal memang caranya kan berbeda masing-masing menteri punya karakter sendiri-sendiri," lanjutnya.
Seperti halnya, Asman yang diuraikan olehnya, merupakan sosok yang memberikan contoh nyata untuk merancang sebuah program di kementerian. Jelas Setiawan, Asman dan jajaran akan turun langsung ke lapangan untuk melihat seberapa banyak masalah dan solusi apa saja yang dibutuhkan agar sebuah program dapat terlaksana secara baik.
"Kadang kita sudah merancang begini, begini, begini. Dia tanya ada contohnya tidak? Kalau tidak ada, kita turun dulu ke lapangan, baru kita ambil solusinya," urainya.
Bagi Deputi Reformasi Birokrasi dan Pengawasan, Muhammad Yusuf Ateh, dia akan kehilangan sosok pria yang doyan makan kepala ikan di dekat RS Pertamina serta roti isi Srikaya.
"Iya, tidak ada lagi teman nanti. He-he-he. Kami sering makan kepala ikan sama roti Srikaya. Tapi, beliau makannya dijaga, saya tidak," katanya seraya tertawa.
Untuknya, Asman merupakan sosok yang sangat memerhatikan kesehatan, bukan terhadap dirinya saja, tetapi juga jajarannya.
"Saya sering sekali diminta untuk berhenti makan. Dia bilang, tidak mau kalau saya semakin gemuk. Tapi namanya, lapar," tawa dia sekali lagi.
Dia berharap kepada menteri baru nantinya, dapat melanjutkan semua program kerja yang sudah baik selama dipegang oleh Asman Abnur selama dua tahun. Serta dapat bekerjasama dengan para jajaran secara baik.
Syafruddin Bukan Orang Baru
Asman Abnur akhirnya resmi menanggalkan posisi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) usai pelaksanaan sertijab (serah terima jabatan) di Kantor Kemenpan-RB, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (15/8).
Posisinya digantikan oleh mantan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin yang sebelumnya sudah dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Saat pelaksanaan sertijab keduanya kompak mengenakan setelan jas serba hitam didampingi istri masing-masing.
Dalam sambutannya Asman berterima kasih kepada jajaran Kemenpan-RB yang telah membantunya bekerja selama kurang lebih dua tahun.
“Saya pamit, saya berikan penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran Kemenpan-RB yang bertugas tulus menjawab segala tantangan, dan saya yakin Kemenpan-RB akan berlari bersama Pak Syafruddin karena di Polri biasanya sarapan lari pagi,” ungkap Asman.
Asman Abnur yakin Syafruddin mampu berperan sebagai Menpan-RB di sisa waktu pemerintahan 2014-2019.
“Saya yakin beliau tak lagi harus belajar tapi sudah menerapkan apa yang banyak diketahui beliau, apalagi Polri sering berhubungan dengan Kemenpan-RB,” lanjutnya.
Sementara Syafruddin mengatakan siap mengemban amanah baru sebagai Menpan-RB sesuai arahan dari Presiden Jokowi.
“Tadi malam saya dipanggil presiden dan arahannya jelas lanjutkan dan selesaikan dan Pak Asman tidak perlu khawatir, tugas saya minimal menyamai pencapaian beliau karena Kemenpan-RB salah satu kementerian berkinerja terbaik di bawah arahan beliau,” tegasnya.
Usai penandatanganan berita acara sertijab keduanya pun disalami oleh jajaran Kemenpan-RB yang hadir dalam acara.