Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima gubernur yang baru saja dilantik di Istana Negara, menyatakan komitmennya untuk memenangkan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam kontestasi Pilpres periode 2019-2024.
Lima gubernur tersebut yaitu Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat.
Kemudian, Gubernur Papua Lukas Enembe dan wakilnya Klemen Tinal dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Menurut Nurdin Abdullah, kepemimpinan Jokowi selama ini telah membawa Indonesia lebih baik, dimana telah terjadi proses kemajuan untuk menjadi negara yang kuat.
"Lima tahun enggak cukup buat beliau, kita berikan kesempatan lima tahun lagi supaya sempurna kerjaannya," tutur Nurdin.
Baca: Surya Paloh: Coba Sebutkan Gubernur Mana yang Tidak Mendukung Pak Jokowi Hari Ini
Dalam kontestasi Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin dan wakilnya Sudirman Sulaiman didukung tiga partai yaitu PKS, PDI Perjuangan, PAN, dan PSI.
Sementara Lukas Enembe yang merupakan Ketua DPP Partai Demokrat, terpaksa tidak menguti arah ketua partainya mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Lukas telah memutuskan mendukung Jokowi di Pilpres 2019, setelah kepemimpinan Jokowi selama ini yang begitu memperhatikan Papua, dibandingkan presiden sebelum-sebelumnya.
"Jokowi lebih memahami Papua dibandingkan presiden presiden sebelumnya. Banyak kali dia liat kesusahan di Papua, tapi semua presiden tidak mampu menyelesaikan provinsi Papua, yang terbaik Pak Jokowi semua persoalan di Papua dia memahami, selama ini orang Jakarta enggak tahu," papar Lukas.
Dirinya pun tidak mempersoalkan, ketika nantinya dijatuhkan sanksi oleh partai berlambang bintang mercy tersebut.
Dalam kontetasi Pilgub Papua, Lukas Enembe didukung sembilan partai, di antaranya Demokrat, Golkar, Hanura, PKB, NasDem, PKS, PAN, PKPI, dan PPP.
Ridwan Kamil yang diusung PKB, Nasdem, PPP, dan Hanura, telah berkomitmen mendukung Jokowi untuk melanjutkan dua periode.
"2019 saya dukung pak Jokowi, sudah clear," ucapnya.
Namun, dirinya belum mengetahui akan masuk dalam struktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf apa tidak nantinya.