Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melibatkan aparat keamanan meliputi Polri, TNI, dan Intelijen selama kegiatan penerimaan CPNS 2018.
Menteri PANRB, Syafruddin mengatakan, pelibatan aparat keamanan untuk memastikan selama penerimaan CPNS 2018 tidak terjadi tindak kecurangan dan pelanggaran yang kerap mewarnai penerimaan PNS tersebut.
Baca: Kementerian PANRB, Kemendikbud, BKN dan Polri Tekan MoU Pastikan Seleksi CPNS Aman
"Polri, TNI, intelijen dilibatkan. Jangan ada sistem joki. Ini mau dikikis supaya orang menerima hasil ikhlas. Kalau ada calo, ditangkap," tegasnya ditemui di kantor Kementerian PANRB, Jumat (28/9/2018).
Untuk itu, dia meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian agar mengantisipasi tindak pelanggaran itu melalui kegiatan operasi secara besar-besaran.
"Kami mohon Polri mengantisipasi melalui saber pungli. Teknologi canggih untuk menangkap pelaku. Niatan negatif tolong dihentikan, karena pasti ditangkap," kata dia
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengucapkan terima kasih karena sudah dilibatkan sejak awal.
Selama ini, dia menilai, Polri hanya dikerahkan sewaktu melakukan penindakan.
"Sejak dini membantu, karena Polri memiliki kewenangan hukum, ada intelijen, Siber yang bisa membantu IT. Kami berusaha maksimal untuk menjaga agar rekrutmen ini betul dilaksanakan bersih, transparan. Calo kami sikat," kata dia.
Baca: KBRI Riyadh : Per 21 Juli 2018 Rizieq Shihab Tak Miliki Izin Tinggal di Arab Saudi
Dalam waktu dekat, dia akan memerintahkan Kapolda dan Kapolres melalui metode teleconference untuk berkomitmen memberantas pelanggaran selama seleksi CPNS.
"Memerintahkan Kapolda melalui video conference, seluruh Kapolres menginstruksikan jangan sampai ada calon. Harus disikat. Kalau ditangkap akan diumumkan untuk memberikan efek detern," tambahnya.