TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengungkapkan alasannya membela Ratna Sarumpaet sebelum kabar penganiayaan yang dialami Ratna terbukti tidak benar.
Kabar Ratna dianiaya tersiar sejak Selasa (2/10/2018).
Kemudian hal iitu dikonfirmasi oleh sejumlah politisi di tim Prabowo-Sandiaga.
Bahkan secara khusus Prabowo menggelar konferensi pers di kediaman pribadinya, Selasa malam, untuk menyatakan sikap atas pengakuan Ratna tersebut.
Namun, pada Rabu (3/10/2018) sore, Ratna mengakui bahwa cerita penganiayaan yang dialaminya hanya bohong belaka.
Baca: Alasan Prabowo Tetap Berkecimpung di Dunia Politik: Elite Kita Gagal Mengelola Negara
Pengakuan Ratna ini setelah ada penyelidikan kepolisian yang tak menemukan bukti adanya penganiayaan Ratna.
Prabowo bersama Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon sempat bertemu dengan Ratna pada Selasa (2/10/2018).
Saat itu, Prabowo memercayai cerita yang diungkapkan Ratna.
Aktivis perempuan itu mengaku dianiaya pada 21 September 2018 oleh sejumlah orang tak dikenal, di sekitar Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
Mendengar itu, Prabowo terkejut dan merasa berempati.
"Waktu ada berita itu saya memang terkejut. Dan saya percaya, dia minta ketemu saya. Saya juga tanya berkali-kali mana visumnya," ujar Prabowo saat menjadi narasumber acara Rosi yang ditayangkan Kompas TV, Kamis (4/10/2018).
Prabowo percaya dengan cerita tersebut karena ia mengenal Ratna sebagai salah satu aktivis yang selalu membela kelompok rentan dan kerap mengkritik kebijakan pemerintah pusat.
Ratna juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang menentang penggusuran di beberapa wilayah di DKI Jakarta.
Kendati demikian, Prabowo mengakui bahwa ia belum lama mengenal Ratna dan hanya pernah bertemu beberapa kali.
Perkenalannya dengan Ratna terjadi menjelang Pilkada DKI Jakarta.
Waktu itu Ratna aktif mengkampanyekan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Selain itu, kata Prabowo, Ratna juga menyatakan dukungan kepada dirinya untuk maju sebagai calon presiden di Pilpres 2019.
Ratna akhirnya menjadi salah satu juru kampanye nasional dalam Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo-Sandiaga.
Baca: Keluarga Korban KM Sinar Bangun Ini Tidak Pernah Terima Sumbangan dari Ratna Sarumpaet
"Saya terkesan, kagum, ada tokoh perempuan yang membela kaum yang lemah. Di situ saya simpatik," kata Prabowo.
Di sisi lain, saat mendengar pengakuan Ratna, Prabowo merasa ada rangkaian peristiwa kekerasan yang terjadi belakangan ini. Ia mencontohkan peristiwa persekusi aktivis Gerakan #2019GantiPresiden, Neno Warisman.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul "Alasan Prabowo Bela Ratna Sarumpaet Sebelum Kebohongan Terungkap"