Laporan Wartawan Tribun Jabar, Yongky Yulius
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Selain Palu, Kota Bandung rupanya juga berpotensi terjadi likuifaksi.
Kasubid 1 Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Bappelitbang Kota Bandung, Andry Heru Santoso, mengatakan bahwa ada 10 kecamatan di Bandung yang berpotensi mengalami likuifaksi.
Hasil itu didapat berdasarkan penelitian antara Pemkot Bandung, ITB, dan United Nation, yang dilakukan pada tahun 1990-2000.
Sepuluh kecamatan tersebut adalah Bandung Kulon, Babakan Ciparay, Bojongloa Kaler, Bojongloa Kidul, Astanaanyar, Regol, Lengkong, Bandung Kidul, Kiaracondong, dan Antapani.
• Cara Menyelamatkan Diri Bila Terjadi Gempa dan Contoh Benda yang Jadi Pelindung Sesuai Panduan PMI
• Bosan dengan Tema WhatsApp yang Itu-itu Saja? Ganti Pakai Cara Ini
Apa itu likuefaksi?
Kepala Badan Geologi, Rudy Suhendar, menjelaskan, likuifaksi atau likuefaksi adalah gejala peluluhan lapisan pasir lepas yang bercampur dengan air.
Peluluhan, satu di antaranya, dapat diakibatkan oleh guncangan gempa.
"Hilangnya daya dukung lapisan tanah akibat likuifaksi dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan atau mengeringnya sumber-sumber air pada sumur gali yang tergantikan oleh material non kohesif (pasir)," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Tribun Jabar, belum lama ini.