News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Peluru Nyasar

Ruang Kerja Politikus Demokrat Khatibul Umam Juga Diduga Ditembus Peluru Nyasar

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peluru di ruangan 1008 tempat berkantornya anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jaya Baya

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peluru kembali ditemukan di ruang anggota Fraksi Partai Demokrat, Khatibul Umam di lantai 9 ruangan nomor 915 Gedung Nusantara 1, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (17/10/2018).

Sebelumnya pagi hari, peluru nyasar ditemukan di dua ruangan, yang ditempati anggota Fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya di ruangan 1008 dan ruangan anggota Fraksi PAN Totok Daryanto di Lantai 20 ruangan 2003.

Baca: SBY Puji Aksi Konglomerat Dato Sri Tahir yang Tukarkan Dollar AS Senilai Rp 2 Triliun

Sekretaris Fraksi Demokrat Didik Mukrianto mengatakan penemuan peluru yang diduga nyasar tersebut ditemukan sekitar pukul 14.30 WIB.

"Ya tadi pada saat anggota ngecek baru ketahuan," kata Didik.

Dugaan peluru nyasar tersebut ditemukan sendiri oleh Khatibul Umam.

Baca: 4 Potret Bubu Sekarang, Mantan Pacar Syahrini yang Dulu Sempat Heboh Karena Status Kebangsawanannya

Saat memasuki ruangannya, ia melihat dinding ruanganya berlubang.

"Pada saat masuk ruangan mau Salat ditemukan kok bolong. Baru manggil Pamdal (pengamanan dalam)," katanya.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, Didik mengatakan bekas lubang peluru tersebut tembus hingga plafon.

"Faktanya tembus tidak di bawah kaca. Tembus lemari. Terus naik ke plafon," katanya.

Baca: SBY Puji Aksi Konglomerat Dato Sri Tahir yang Tukarkan Dollar AS Senilai Rp 2 Triliun

Pihaknya menurut Didik sudah melaporkan temuan tersebut kepada pihak kepolisian.

Saat ini ruangan Khatibul Umam masih dikunci untuk kepentingan penyidikan.

"Baru tadi Pamobvit sama Pamdal lihat, dikunci, nunggu Puslabfor. Karena kalau dibuka akses kan nanti penyidikannya di sana," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini